Pekan Ilmiah Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) ke IX tahun 2019 resmi di buka pada hari Senin (15/07/2019) bertempat di lapangan utama UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembukaan PIONIR ke IX ditandai dengan penyerahan Piala Bergilir oleh Menag kepada Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim dan penekanan tombol sirine yang disambut dengan letusan kembang api ke udara.
Upacara pembukaan PIONIR ke IX diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars PIONIR dilanjutkan dengan penampilan Tari Saman. Pembukaan PIONIR IX kian semarak dengan kibasan laser dan kembang api saat penampilan Marching Band Ken Arok Duta Suara UIN Maulana Malik Ibrahim, dilanjutkan pengibaran bendera defile masing-masing kontingen yang mengenakan pakaian tradisional di atas panggung utama.
Dalam sambutannya Prof. Dr. Abdul Haris, M.A (Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan dan peserta PIONIR IX. Event PIONIR kali ini melibatkan 3292 atlet, 704 official, 38 venue pertandingan, 38 cabang lomba, 66 wartawan dari 22 media, dan para juri yang berasal dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia.
Beliau menyampaikan ada 3 misi PIONIR IX ini yang pertama misi kebersamaan dan silaturahim, kedua misi prestasi, ketiga misi pencitraan dan branding packaging.
“Adapun tema PIONIR IX ini adalah mewujudkan generasi bangsa yang berkarakter, dan motto yang diusung adalah “spirit of unity” dengan maskot kebanggaan yang diberi nama Oyi”, tambahnya.
Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin, M.A. (Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI) menyampaikan bahwa melalui even ini, mahasiswa di dorong untuk mempunyai kemampuan menemukan (invention), menciptakan (creation) dan melakukan pembaharuan (inovation) agar mampu berkompetisi dengan anak bangsa lainnya.
“Saya berharap, akan muncul ilmuawan, olahragawan, seniman dan peneliti-peneliti muda. Pada saat yang bersamaan, muncul sosok mahasiswa kreatif dan kompetitif yang berkontribusi pada pembangunan bangsa”, harapnya.
Selanjutnya, Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama Republik Indonesia) menyampaikan rasa bangga terhadap peserta PIONIR IX 2019, “saya berbangga hati karena dihadapan saya adalah generasi milenial yang sedang tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, berilmu, sehat dan tumbuh mencintai seni budaya”.
PIONIR harus dijadikan sebagai momentum rekonsiliasi nasional, menyulam kembali Ukhuwah Islamiah dan Ukhuwah Wathoniah untuk menguatkan kembali tali kebhinekaan, menjahit kembali merah putih dan menebarkan sajadah panjang ke-Indonesiaan.