UIN Siber Cirebon – Departemen Pengabdian Kepada Masyarakat (PK) Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Bio-Fox 2025 dengan tema “Green Campus Sebagai Pilar Pendidikan Berkelanjutan di Era Perubahan Iklim”. Acara yang digelar di lantai 1 Gedung Kantor Wali Kota Cirebon ini menjadi ruang kolaborasi strategis antara akademisi, mahasiswa, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam memperkuat komitmen terhadap kelestarian lingkungan.(12/09).
Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta masyarakat umum yang peduli terhadap isu perubahan iklim dan pendidikan berkelanjutan. Hadir sebagai pembicara utama, Dzulfah, M.Pd. dan Dede Cahyati Sahrir, M.Pd., dua akademisi yang dikenal aktif dalam kajian pendidikan dan lingkungan. Seminar dipandu secara dinamis oleh Moh. Sarjana, S.Pd. selaku moderator.
Dalam paparannya, Dzulfah, M.Pd. menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menciptakan budaya ramah lingkungan yang konsisten dan terukur. “Kampus hijau bukan sekadar jargon, melainkan sistem pendidikan yang mendorong perubahan perilaku dan inovasi menuju keberlanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Dede Cahyati Sahrir, M.Pd. mengajak peserta untuk melihat konsep green campus sebagai peluang memperkuat literasi lingkungan sekaligus inovasi teknologi. “Penerapan prinsip ramah lingkungan di perguruan tinggi dapat melahirkan generasi yang lebih adaptif terhadap tantangan perubahan iklim,” jelasnya.
Seminar ini juga membuka ruang diskusi interaktif yang melibatkan peserta untuk berbagi gagasan, mulai dari pengelolaan sampah berbasis kampus, konservasi energi, hingga integrasi kurikulum berbasis keberlanjutan. Acara ini menjadi momentum penting bagi HIMBIO UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk memperkuat jejaring kolaborasi bersama pemerintah daerah, industri, dan komunitas peduli lingkungan.
Menurut Iliyyin Roroning Irsi selaku perwakilan HIMBIO, kegiatan Bio-Fox 2025 bukan hanya sekadar seminar, tetapi juga wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan. “Kami berharap gagasan yang lahir dari forum ini bisa diterapkan, tidak hanya di kampus, tetapi juga di masyarakat luas,” ujarnya.
Dengan mengangkat tema yang relevan terhadap isu global, Bio-Fox 2025 menjadi bukti kepedulian mahasiswa terhadap pelestarian lingkungan sekaligus mempertegas posisi perguruan tinggi sebagai pilar penting dalam pendidikan berkelanjutan di era perubahan iklim.


