Silfa Tamami Mahasiswa AFI Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Siber Syekh Nurjati Tampil Gemilang di Forum Workshop Internasional Bersama USIM

UIN Siber Cirebon (Malaysia) – Dalam rangkaian kegiatan International Mobility, dua mahasiswa Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) tampil sebagai pembicara dalam Workshop “Nusantara Philosophy and Local Wisdom” yang diselenggarakan oleh Universitas Sains Islam Malaysia (USIM). Workshop ini bertujuan memperkuat kolaborasi akademik dan memperkenalkan kekayaan kearifan lokal Nusantara di Indonesia kepada mahasiswa internasional. Rabu, (26/06/2024).

Mahasiswa yang terlibat adalah Silfa Tamami Solihati, seorang mahasiswa jurusan Akidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Adab semester 6. Dengan dukungan penuh dari Ketua Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Dr. Fuad Nawawi, M.Ud dan Sekretaris Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam H. Bisri, M.Fil.I., Silfa tampil memukau dalam workshop ini. Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., juga memberikan dukungannya dan menyatakan, “Mahasiswa FUA harus tampil di tingkat internasional untuk memperkenalkan budaya Indonesia.”

Silfa Tamami Solihati membawakan presentasi mengenai “Climate Shame: Leveraging Local Wisdom on Food through Environmental Ethics, Will It Work?” yang menyoroti peran rasa malu dan bersalah yang dirasakan individu akibat kontribusi mereka terhadap perubahan iklim. Ia berharap hal ini dapat memotivasi orang untuk mengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan. Namun, ia juga menggarisbawahi bahwa rasa malu ini sering berdampak negatif dan menyebabkan individu merasa tidak berdaya, sehingga menghambat upaya kolektif untuk melawan perubahan iklim.

Silfa juga menjelaskan konsep “shame and guilt” dari Jean-Paul Sartre, yang menyebutkan bahwa collective shame bisa memotivasi orang untuk membuat penebusan berskala besar kepada kelompok yang terpinggirkan. Namun, rasa bersalah kolektif sering berubah menjadi rasa malu kolektif yang terkait dengan identitas, yang membuat individu menghindari kehidupan karena hal yang tidak berhubungan dengan tindakan mereka.

Presentasi Silfa mendapat tanggapan positif dari audiens, termasuk Prof. Madya Dr. Mohd Rushdan Mohd Jailani yang menganggap materi ini menarik dalam konteks Mata Kuliah Teologi Lingkungan. Para peserta forum, termasuk dosen dan mahasiswa USIM, kagum dengan kejelasan dan detail presentasi Silfa. Prof. Madya Dr. Ahmad Najaa’ Mokhtar bahkan menanyakan apakah ada pelatihan khusus yang diberikan kepada mahasiswa UINSSC untuk tampil percaya diri dalam presentasi di depan umum.

Workshop ini berhasil memperkuat hubungan mahasiswa antara UIN Siber Syekh Nurjati dan USIM, sekaligus mengangkat kearifan lokal Indonesia ke pentas internasional. Kegiatan ini menegaskan peran penting tradisi dan nilai lokal dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berkelanjutan.