Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon ingin memastikan kampusnya bersih dari paham radikalisme. Salah satu upaya untuk mencegah berkembangnya gerakan radikalisme di Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yakni dengan melakukan sosialisasi dengan tema ‘Penangkalan Gerakan Radikalisme Serta Ancaman Terhadap Pancasila dan NKRI di Kalangan Mahasiswa di Lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon‘. Seluruh unit kegiatan mahasiswa (UKM) di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dihadirkan untuk diberikan pemahaman tentang gerakan radikalisme dan ancaman terhadap NKRI. Menurut Kasubbag Humas dan Publikasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Mohamad Arifin, M.Pd.I, sosialisasi ini dilakukan untuk mencegah lebih dini menyebarnya paham radikalisme di lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, paham radikalisme ini sangat berbahaya dan bisa mengancam keutuhan dan kesatuan NKRI. “Ini bentuk pencegahan kami dalam menangkal gerakan radikalisme di lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Kami ingin memastikan bahwa kampus kami benar-benar tidak ada gerakan radikalisme”. Sosialisasi ini juga dilakukan sesuai dengan program nasional yang mengharuskan setiap perguruan tinggi melakukan sosialisasi ini karena bertujuan untuk menguatkan mahasiswa agar terus menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI, (Mei 2018).
Kegiatan kali ini Humas dan Publikasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon menghadirkan narasumber dari Kepolisian dan TNI yakni, IPDA M. Sukrim (Kanit Bintibmas Polres Ciko) dan SERMA Darmanto (Kanit Kamtibmas Koramil Kab. Cirebon).Syekh Nurjati Cirebon menghadirkan narasumber dari Kepolisian dan TNI yakni, IPDA M. Sukrim (Kanit Bintibmas Polres Ciko) dan SERMA Darmanto (Kanit Kamtibmas Koramil Kab. Cirebon). IAIN bertanggung jawab dalam hal mensosialisasikan tentang bahaya faham radikalisme serta berupaya melakukan pengawasan tentunya dengan bekerjasama dengan pihak terkait. Sementara dari kedua narasumber, narasumber pertama IPDA M. Sukrim (Kanit Bintibmas Polres Ciko) mengharapkan mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon dapat menangkal ideologi yang bisa memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa. Karena faham radikalisme yang merupakan ideologi kekerasan pada zaman sekarang dapat disebarluaskan dengan menggunakan tekhnologi digital baik media sosial seperti, facebook, tweeter, instagram dan whatshap. Dan menurut SERMA Darmanto (Kanit Kamtibmas Koramil Kab. Cirebon) kami berharap masyarakat dan alim ulama dapat melakukan deteksi dan pencegahan dini agar tindakan terorisme tidak ada di lingkungan kita. Begitupun di kampus IAIN, para dosen terus mengawasi mahasiswanya. IPDA M. Sukrim menambahkan, mahasiswa dan masyarakat dapat menolak paham radikalisme dan terorisme karena bisa menjadi ancaman bagi keutuhan NKRI. Kami minta mahasiswa dan masyarakat tidak terlibat paham radikalisme karena sangat bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia.