UIN Siber Cirebon — Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Studium General bertema “Cultivating Ethical Leadership: A Guide for Young Islamic Professionals” dengan menghadirkan Dr. Afrid Wibisono, Direktur Eksekutif Muamalat Institute, sebagai narasumber. Acara yang berlangsung di Auditorium FEBI ini dihadiri oleh 150 mahasiswa semester 1 Program Studi Perbankan Syariah dan bertujuan memperkaya wawasan etika kepemimpinan dan membentuk karakter profesional muda di industri perbankan syariah. Kamis, (31/10/2024).
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Nining Wahyuningsih, SE., MM., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya Fakultas untuk memberikan akses belajar di luar ruang kelas. “Mencari ilmu tak hanya di dalam kelas, tetapi juga melalui media lain seperti studium general ini. Manfaatkan momen ini sebaik-baiknya untuk meningkatkan pengetahuan dan karakter kepemimpinan kita,” ujarnya.
Dekan FEBI, H. Dr. Didi Sukardi, MH., yang membuka acara secara resmi, mengapresiasi upaya Prodi Perbankan Syariah sebagai program studi tertua di FEBI dalam terus mencetak lulusan yang unggul dan terserap dalam industri perbankan syariah. “Lewat acara ini, mahasiswa diharapkan dapat menyelaraskan keilmuan dan kompetensi dengan kebutuhan industri, khususnya perbankan syariah,” tambahnya.
Dr. Afrid Wibisono menyampaikan berbagai materi mengenai kepemimpinan etis dalam sesi diskusi yang dipandu oleh moderator Dr. Alvien Hariesma, M.Si. Ia menjelaskan konsep dasar kepemimpinan dalam organisasi, di mana seorang pemimpin harus mampu menginspirasi dan memotivasi tim, serta menjalankan fungsi manajerial dengan integritas. “Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dan inspirasi untuk mencapai tujuan organisasi, diiringi akhlak seperti shidiq, amanah, tabliq, dan fathonah,” jelasnya.
Wibisono juga menyinggung transformational leadership, yang menekankan pentingnya kepemimpinan yang menginspirasi anggota tim untuk melampaui ekspektasi, diiringi kecerdasan emosional dan kemampuan adaptasi. Dengan pendekatan ini, pemimpin tidak hanya berfokus pada efisiensi tetapi juga keberlanjutan tim melalui komunikasi yang efektif dan empati. “Seorang pemimpin harus mampu mengelola sumber daya dengan amanah dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Dalam sesi interaktif, Wibisono memaparkan konsep kepemimpinan dalam Islam yang dilandasi oleh prinsip akhlak dan tanggung jawab. Melalui kuis mengenai perbedaan antara accountability dan responsibility, Wibisono menantang para peserta untuk memahami lebih dalam mengenai tanggung jawab pemimpin. Bagi peserta yang berhasil menjawab dengan benar, diberikan hadiah berupa tabungan dari bank sebagai apresiasi.
Acara ini ditutup dengan penyerahan cendera mata dari panitia kepada Dr. Afrid Wibisono dan perwakilan Muamalat Institute. Sebagai penutup, Nining Wahyuningsih berharap bahwa wawasan yang diberikan dalam studium general ini dapat diterapkan oleh para mahasiswa untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan mereka di masa depan.