
UIN Siber Cirebon (Sibubut) — Ratusan peserta memadati Gedung Serbaguna MWC NU Panguragan Kulon dalam kegiatan Temu Tematik KKN 2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Bertemakan “Kolaborasi dan Inspirasi untuk Pelestarian Lingkungan dan Pengelolaan Sampah”, acara ini menjadi ajang sinergi antara mahasiswa, akademisi, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah dalam merespons isu lingkungan secara konkret.
Salah satu sorotan utama datang dari Kelompok KKN 71 Desa Sibubut yang menampilkan berbagai inovasi pengelolaan sampah berbasis komunitas. Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan, Eha Julaeha, MA, kelompok ini mempresentasikan program-program unggulan seperti:
- Pembuatan eco brick dari sampah plastik.
- Inovasi daur ulang galon bekas menjadi tempat sampah ramah lingkungan.
- Pelatihan kompos layering untuk mendukung pertanian lokal.
- Penanaman 100 bibit pohon sebagai bagian dari gerakan penghijauan.
- Pemasangan papan edukasi tentang bahaya sampah plastik di titik-titik strategis desa.
Dalam pemaparannya, Muhammad Alamul Iman, Ketua Kelompok KKN 71, menegaskan pentingnya keterlibatan warga sebagai kunci keberhasilan program. “Perubahan besar berawal dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten. Edukasi, aksi nyata, dan kolaborasi adalah fondasi dari pengelolaan sampah dan penghijauan,” ujarnya penuh semangat.
Acara juga diisi dengan sesi panel bersama narasumber utama, termasuk Kuwu Desa Sibubut, Abidin, S.Sos, yang menyampaikan apresiasinya atas kontribusi mahasiswa KKN dalam memberdayakan masyarakat. “Program seperti ini bukan hanya membangun lingkungan, tapi juga membangun kesadaran dan tanggung jawab bersama,” ungkapnya.
Selain pemaparan materi, Temu Tematik ini menampilkan pameran produk inovatif dan dokumentasi kegiatan dari seluruh kelompok KKN, serta penayangan video dokumenter yang menggambarkan perjalanan dan dampak positif program di masing-masing wilayah.
Temu Tematik KKN 2025 menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat melahirkan solusi kreatif dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan lingkungan. Harapannya, kegiatan ini menjadi pemicu gerakan kolektif yang lebih luas untuk menciptakan lingkungan yang bersih, lestari, dan berdaya guna bagi generasi mendatang.