IAIN Cirebon – Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) adalah aplikasi berbasis web yang dirancang untuk melakukan proses pengeloaan data akademik dan data terkait lainnya, sehingga seluruh kegiatan akademik dapat terkelola menjadi informasi yang bermanfaat dalam pengelolaan manajemen perguruan tinggi, pengambilan keputusan, serta pelaporan di lingkungan perguruan tinggi yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan petugas administrasi akademik.
Rabu, 20 September 2023 Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) IAIN Syekh Nurjati Cirebon, menggelar kegiatan bimtek dengan tema “Peningkatan Skill dalam Pengelolaan Sistem Informasi Akademik untuk Tenaga Kependidikan di Lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon”. Kegiatan bimtek diikuti 50 tenaga kependidikan dan dilaksanakan selama tiga hari 20-22 September 2023 di Grand Tryas Hotel Kota Cirebon. Narasumber bimtek kali ini menghadirkan Rosalia Erminia Nugrahani, Luthfi Placenta Putri dan Dimas Bayu Febriyanto yang merupakan Tim SAS dari PT. Solusi Kampus Indonesia.
Agus Pamuji, M.Kom (Kepala PTIPD) IAIN Cirebon menuturkan, kegiatan bimtek pengelolaan SIAKAD bertujuan sebagai penataan data dalam pengelolaan akademik, serta mempercepat dan memudahkan penyampaian informasi kegiatan administrasi akademik, seperti proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), pembuatan jadwal kuliah, pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), pengisian nilai, perwalian, pengelolaan data dosen dan mahasiswa, dan jadwal wisuda mahasiswa.
“Selain menjadi sumber daya informasi di kampus, SIAKAD juga dapat digunakan sebagai sarana media komunikasi antara dosen dan mahasiswa, mahasiswa dengan mahasiswa, serta dosen dengan pejabat kampus”. tuturnya.
Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Ag. (Warek II) IAIN Cirebon, memaparkan bahwa dalam mendukung kampus berbasis siber, seluruh tenaga kependidikan wajib meningkatkan skill dalam penguasaan teknologi informasi guna mendukung optimalisasi dan peningkatan mutu layanan. “Beliau menginstruksikan agar seluruh peserta dalam bimtek kali ini dapat mengikuti proses bimbingan secara optimal dengan target seluruh materi yang akan disampaikan narasumber mampu sepenuhnya diimplementasikan pada unit kerja masing-masing”. ungkap Prof. Ilman.