Terbit di Springer – Palgrave Macmillan, Buku “Multisensory CALL” Karya Dosen UIN Siber Cirebon Jadi Referensi Global untuk Literasi Inklusif Berbasis Neurosains

UIN Siber Cirebon — Sebuah kabar membanggakan datang dari jagat akademik Indonesia. Lala Bumela Sudimantara, Ph.D., dosen sekaligus Direktur International Office di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC), menorehkan prestasi monumental dengan terbitnya buku berjudul Multisensory CALL for Under-Resourced Universities and Schools in Indonesia melalui penerbit internasional ternama Springer–Palgrave Macmillan. (24/06).

Buku ini bukan sekadar publikasi biasa. Ia adalah jawaban akademik dan praktis terhadap krisis literasi dan kesenjangan teknologi di lembaga pendidikan dengan sumber daya terbatas. Ditulis dengan pendekatan berbasis neurosains dan teknologi pendidikan adaptif, buku ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan pedagogi literasi digital yang inklusif, efektif, dan humanistik di era kecerdasan buatan.

“Saya sangat bersyukur buku ini kini dapat diakses oleh pendidik dan pengambil kebijakan dari seluruh dunia. Ini bukan sekadar teori, melainkan solusi nyata dari lapangan,” ujar Dr. Lala dalam wawancara eksklusif.

Dari Cirebon ke Dunia: Akses Global Tanpa Batas

Diterbitkan oleh Springer (Switzerland) dan Palgrave Macmillan (UK), buku ini kini tersedia secara global, baik dalam bentuk hardcover maupun softcover, di berbagai toko buku daring internasional seperti:

  • Amazon (AS, Jepang, Prancis, Brasil, Australia)
  • Waterstones & Foyles (UK)
  • Indigo (Kanada)
  • Adlibris (Swedia)
  • Aladin (Korea Selatan)
  • Saxo (Skandinavia)
  • Lehmanns Media (Jerman)
  • Donner.nl (Belanda)
  • Open Trolley (Indonesia)

Dengan distribusi lintas benua, buku ini menjadikan UIN Siber Cirebon sebagai kampus keagamaan pertama di Indonesia yang memiliki karya akademik dosen tetap yang diterbitkan oleh Springer dan dijual secara luas di lima benua.

Pedagogi Literasi Baru: Neurosains, Emosi, dan Teknologi

Buku ini menawarkan model pembelajaran Multisensory Computer-Assisted Language Learning (CALL) — pendekatan inovatif yang menyinergikan:

  • Neurosains afektif
  • Stimulasi multisensorik (visual, auditori, kinestetik, emosional)
  • Teknologi pembelajaran adaptif
  • Estetika dan empati

Pendekatan ini membuktikan bahwa anak-anak dapat belajar menulis akademik dalam bahasa Inggris tanpa bergantung pada hafalan grammar atau kosa kata, melainkan dengan experience-based literacy yang menyenangkan dan bermakna.

Kolaborasi Internasional dengan Nama Besar Dunia

Proyek ini melibatkan para ahli global di bidang CALL dan literasi berbasis otak, antara lain:

  • Prof. Andrew-Peter Lian, Ph.D. – Presiden AsiaCALL, pelopor precision education dan multisensory learning
  • Prof. Ania Lian, Ph.D. – Pengembang metode Reading for Emotions, ahli pengajaran berbasis budaya dari Charles Darwin University, Australia
  • Luqman Baehaqi, Ph.D. – Direktur Internasional UIN Palangka Raya, ahli Teacher Education lulusan Australia

Kerja sama lintas disiplin dan lintas negara ini menghasilkan sebuah karya yang tidak hanya akademis, tetapi juga aplikatif dan relevan di berbagai konteks pendidikan di negara berkembang.

UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon: Menjawab Tantangan Global

Reputasi UINSSC sebagai PTKIN berbasis digital pertama di Indonesia semakin bersinar. Dengan dukungan kuat terhadap penelitian dan internasionalisasi, buku ini menjadi representasi konkret visi kampus untuk unggul secara global, bukan hanya dalam pengajaran agama, tetapi juga inovasi pendidikan.

“Kami ingin tunjukkan bahwa Indonesia tak hanya menjadi penonton narasi dunia, tapi juga pencetus ide-ide perubahan,” ungkap Dr. Lala, yang juga menjabat sebagai Editor-in-Chief jurnal ELT ECHO dan co-host podcast Teaching English with AsiaCALL.

Lebih dari Buku, Ini Adalah Gerakan

Multisensory CALL adalah seruan global untuk mendesain ulang pendidikan—menjadikannya manusiawi, emosional, inklusif, dan relevan. Bagi guru dan lembaga pendidikan yang selama ini tertinggal karena keterbatasan infrastruktur, buku ini adalah oase sekaligus senjata untuk membalik keadaan.

Dengan karya ini, Indonesia tak hanya menunjukkan bahwa ia mampu bersaing di ranah akademik internasional, tetapi juga bahwa solusi atas tantangan pendidikan global bisa datang dari kampus-kampus di daerah, yang berpikir besar dan bertindak nyata.