Tim Asesor Visitasi Transformasi Kelembagaan, Prof Dr H Dede Rosada MA dan Dr H Nur Arifin M.Pd disambut para pimpinan, mulai dari Rektor IAIN Cirebon, Dr H Sumanta Hasyim M.Ag, para Wakil Rektor, Kabiro AUAK, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya di Ruang Rapat Senat IAIN SNJ Cirebon, Lantai 2 Rektorat.
Tim Asesor Visitasi Transformasi Kelembagaan Kemenag RI, Prof Dr H Dede Rosada MA kepada humas mengatakan, bahwa kunjungan tim asesor ini untuk melihat dan mengakses tentang kesiapan IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk menjadi UIN.
Dalam kunjungan ini, tentu ada sejumlah agenda yang akan kita akses dan lihat penyesuaiannya, termasuk cek lapangan, intinya semua aspek tentang universitas.
“Ya, seperti kesiapan infrastruktur, ketersediaan lahan, SDM, manajemen, akses mahasiswa, dan trend pendaftar mahasiswa setiap tahun perkembangannya seperti apa, intinya semua aspek tentang universitas,” terangnya.
Prof Dr H Dede Rosada MA juga menegaskan bahwa kedepan semua ini prosesnya akan lebih berkembang setelah menjadi UIN. Sehingga diharapkan nanti ada kemajuan yang lebih pesat, dan dengan adanya visitasi ini, lanjutnya, menjadi daya dorong dalam percepatan transformasi kelembagaan tersebut.
“Ya, dengan kedatangan tim asesor ini, pihak IAIN Cirebon sudah menunjukkan data statistik yang benar, tinggal nanti kita lihat lapangannya seperti apa,” katanya, yang akan berada di IAIN Cirebon untuk kegiatan visitasi selama tiga hari kedepan.
Sementara itu, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr Kartimi M.Pd, mengucapkan rasa syukurnya bahwa IAIN Syekh Nurjati Cirebon dari tanggal 9 hingga 11 Maret 2021 itu dilakukan visitasi transformasi kelembagaan dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi UIN.
Menurut Kartimi, tim asesor sudah ada di Cirebon dan agendanya adalah dari jam 10.00 sampai dengan jam 12.00 WIB adalah acara pembukaan, kemudian pasca duhur dilakukan pengecekan fisik di lapangan, lalu pada tanggal 10 Maret 2021 melakukan review dokumen dan pada hari terakhir nanti penyusun dokumen hasil-hasilnya laporannya. Pihaknya jyga sudah menyiapkan seluruh visitasi ini, baik dari pimpinan maupun civitas akademika.
Dijelaskan, agenda penting visitasi ini adalah memverifikasi laporan dengan keadaan yang sesungguhnya. Jadi apakah yang diusulkan dalam proposal itu sesuai tidak dengan kondisi yang sesungguhnya.
“Alhamdulillah, IAIN Cirebon sudah mempersiapkan semuanya, karena secara penilaian itu sudah lolos menjadi UIN, karena kita baik dari jumlah Profesor, jumlah mahasiswa, kemudian sarana prasana, baik tanah dan faslitas lainnya sudah sangat memenuhi,” jelasnya.
Sementara untuk penilaian pertama akan dilakukan di kampus satu, yakni di jalan Perjuangan, di sini akan dilihat pertama adalah PTIPD nya karena kita akan menuju kampus islam berbasis siber, kemudian laboratoriumnya, terus gedung SBSN, ada FITK, ada FUAD, kemudian ada Mahad, terus Pasca Sarjana dan juga ada gedung lab terpadu. Kemudian akan mengecek juga kampus II dan lainnya.
“Harapan dari visitasi ini adalah terwujudnya perubahan IAIN Cirebon menjadi Universitas dan turunnya SK perubahan kelembagaan tersebut, yakni menjadi Universitas, dan hasil rapat kemarin nama yang diusung adalah Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia,” paparnya.
Menurutnya, bahwa ini merupakan visitasi yang pertama oleh Assesor dan kemudian disusul visitasi kedua dari MENPAN-RB dan visitasi ketiga nanti dari Setneg RI. Karena nanti perubahan lembaga itu ujungnya adalah dalam bentuk Peraturan Presiden, perubahan dari IAIN menjadi Universitas.
“Saat ini kita sudah siapkan semuanya, karena visitasi ini kan mengecek kesesuaian dokumen dengan di lapangan. Contohnya jumlah guru besar, kemudian jumlah Prodi A, jumlah Prodi, jumlah mahasiswa, jumlah luas tanah, jumlah Doktor, jumlah Lektor, kemudian kelengkapan dan fasilitas lainnya,” jelasnya.
Sementara Wakil Rektor I menjelaskan bahwa transformasinya langsung tidak menjadi UIN tapi menjadi Univeritas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia, satu-satunya di Indonesia.
“Jadi kita punya dua mandat, satu Universitas dan yang kedua adalah melaksanakan sistem akademik, sistem kuliah perguruan tinggi berbasis siber. Maka harapan pasca kedatangan tim asesor ini dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi kami untuk senantiasa meningkatkan dan mengembangkan mutu akademik dan kelembagaan agar kemudian bisa sesuai dengan nama besar yang diusung lembaga ini, yakni Syekh Nurjati Cirebon,” pungkasnya.