Tingkatkan Kapasitas Riset, FDKI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Selenggarakan Workshop Literasi Digital dan AI

UIN Siber Cirebon — Sebagai respons terhadap pesatnya perkembangan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) di dunia akademik, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI), UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Workshop Literasi Digital dan AI bertajuk “Meningkatkan Kapasitas Riset Melalui AI dan Literasi Informasi di Era Digital”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 21–22 Agustus 2025, bertempat di Ruang Smart Class, Gedung FDKI.

Dua narasumber terkemuka dihadirkan dalam kegiatan ini, yaitu Prof. Dr. rer. soc. Masduki, S.Ag., M.Si dari Universitas Islam Indonesia, dan Aghnia Adzkia, M.Sc, jurnalis senior dari BBC News. Keduanya membagikan wawasan kritis dan praktis tentang pemanfaatan AI serta pentingnya literasi informasi di era digital, terutama dalam konteks penelitian ilmiah dan dakwah berbasis data.

Kampus Siber, Tanggap Teknologi

Dalam sambutan pembuka, Dr. Naila Farah, M.Ag, Dekan FDKI, menegaskan bahwa sebagai kampus dengan basis siber, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon harus tanggap terhadap isu dan dinamika teknologi, termasuk penggunaan AI yang semakin masif.

“Sebagai kampus siber, kita harus menjadi pelopor dalam pemanfaatan teknologi secara positif. AI bukan ancaman, tetapi peluang untuk memperkuat kualitas riset dan efektivitas kerja akademik,” tegasnya.

Dari Literasi Informasi ke Integrasi AI

Workshop ini mengupas tuntas berbagai aspek krusial, mulai dari cara kerja algoritma AI dalam mendukung pengolahan data penelitian, etika dalam pemanfaatan teknologi, hingga strategi mengembangkan literasi digital di kalangan mahasiswa dan dosen.

Prof. Masduki menjelaskan, literasi informasi dan kemampuan berpikir kritis adalah fondasi utama dalam menggunakan AI. Menurutnya, kecanggihan teknologi tidak akan bermakna jika pengguna tidak memiliki integritas ilmiah dan kemampuan menilai validitas informasi.

“AI dapat membantu menemukan referensi, menyusun kerangka tulisan, bahkan menganalisis data. Namun, manusia tetap memegang kendali untuk memfilter, menyaring, dan memastikan akurasi konten,” ujarnya dalam sesi materi.

Sementara itu, Aghnia Adzkia membagikan pengalamannya sebagai jurnalis global yang telah memanfaatkan teknologi digital dalam peliputan berita internasional. Ia menyoroti pentingnya verifikasi data dan etika digital, terutama di tengah maraknya disinformasi.

Respons Akademik terhadap Teknologi

Kegiatan ini mencerminkan komitmen FDKI dalam menyiapkan generasi akademik yang tidak hanya mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, tetapi juga dapat menjadi pelopor inovasi di tengah transformasi digital.

Melalui workshop ini, para peserta—baik dosen maupun mahasiswa—tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga terlibat langsung dalam sesi praktik pemanfaatan AI untuk mendukung proses riset dan publikasi ilmiah.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, FDKI berharap bahwa semangat kolaboratif dalam membangun literasi digital dan pemanfaatan AI tidak berhenti di ruang workshop, melainkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan akademik sehari-hari.

“Integrasi AI dalam riset adalah keniscayaan. Tapi akan lebih kuat jika dibarengi dengan literasi informasi yang kokoh dan etika akademik yang tinggi,” tutup panitia dalam refleksi akhir kegiatan.