Tingkatkan Kecintaan terhadap Al-Qur’an, KKN Kelompok 132 Gelar Gebyar Literasi Al-Qur’an 2025 di Desa Waled Asem

UIN Siber Cirebon (Waled Asem) – Suasana religius dan penuh semangat keilmuan menyelimuti Desa Waled Asem, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, selama tiga hari berturut-turut dalam gelaran “Gebyar Literasi Al-Qur’an 2025” yang diinisiasi oleh Kelompok KKN 132 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Mengusung tema “Gema Spirit Qur’ani, Bergerak Bersama, Berdampak Nyata”, kegiatan ini menghadirkan rangkaian acara yang edukatif, kompetitif, dan sarat nilai keagamaan, dari tanggal 8 hingga 10 Agustus 2025.

Hari Pertama: Pembukaan & Pelatihan Guru Ngaji

Acara dibuka secara resmi pada Jumat (8/08) pukul 13.00 WIB di Balai Desa Waled Asem, yang langsung dilanjutkan dengan pelatihan guru literasi Al-Qur’an. Pelatihan ini menghadirkan narasumber utama, Bapak Muhaditsir Rifa’i, M.Pd.I, Dosen Pembimbing Lapangan KKN 132, yang menyampaikan materi seputar metode dan strategi mengajar Al-Qur’an yang lebih efektif dan kontekstual.

“Semoga kegiatan ini mendorong para ustaz dan masyarakat untuk terus menghidupkan nilai-nilai Qur’ani. Mari kita jadikan Desa Waled Asem semakin Qur’ani, penuh keberkahan, dan menjadi teladan bagi lingkungan sekitar,” ungkap Bapak Muhaditsir Rifa’i.

Pelatihan ini diikuti oleh para guru ngaji dari dua dusun, yakni Dusun Asem dan Dusun Balong, sebagai bentuk peningkatan kapasitas dan sinergi antarpendidik Al-Qur’an di desa.

Hari Kedua: Lomba Islami Pukau Anak-Anak Madrasah

Sabtu (9/08), Madrasah Daarul Uluum menjadi pusat keceriaan sekaligus kompetisi. Kegiatan lomba keagamaan digelar mulai pukul 13.00 hingga 16.00 WIB dengan peserta anak-anak madrasah dari berbagai jenjang usia. Terdapat empat cabang lomba yang diminati: lomba adzan, hafalan surat pendek, mewarnai kaligrafi, dan ranking 1 Islami.

“Kami berharap acara ini bisa meningkatkan semangat anak-anak untuk membaca dan mengamalkan Al-Qur’an. Lomba-lomba ini menjadi sarana edukasi yang menyenangkan dan bermakna,” jelas Imam Firdaus, Ketua KKN Kelompok 132.

Anak-anak terlihat sangat antusias mengikuti lomba, didampingi langsung oleh para mahasiswa KKN yang bertugas sebagai koordinator dan juri. Selain memacu semangat, kegiatan ini juga mendorong generasi muda desa lebih dekat dengan Al-Qur’an sejak dini.

Hari Ketiga: Malam Puncak Gebyar yang Penuh Spirit Qur’ani

Minggu malam (10/08), acara ditutup dengan Malam Puncak Gebyar Literasi Al-Qur’an yang digelar di Masjid Jami’ At-Taqwa. Acara berlangsung dari pukul 19.30 hingga 21.30 WIB dan dihadiri oleh para tokoh agama, kelompok ibu jamiyah, kepala dusun, guru, masyarakat umum, serta para peserta lomba.

Diawali dengan penampilan hadroh anak-remaja setempat, pembacaan tilawah oleh mahasiswa (Erlis), dan sambutan dari berbagai tokoh, malam puncak ini juga menampilkan tausiyah penuh hikmah dari Kyai Nur Hidayat. Seluruh rangkaian ditutup dengan pembagian hadiah lomba, doa bersama, dan foto kenang-kenangan.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah agar anak-anak bisa membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an. Harapan kami, kegiatan ini memberi dampak berkelanjutan di tengah masyarakat,” tutur Bapak Haji Maknun, pemilik Madrasah Daarul Uluum.

Dukungan Masyarakat: Dari Masyarakat, Untuk Masyarakat

Supendi, perwakilan dari Pemerintah Desa Waled Asem, memberikan apresiasi tinggi terhadap program ini:

“Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mahasiswa KKN dan pembimbing. Program ini sangat dibutuhkan dan berdampak nyata, tidak hanya dalam aspek membaca Al-Qur’an tetapi juga mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi mahasiswa dan masyarakat dalam membangun gerakan literasi Al-Qur’an yang kreatif dan membumi. Dukungan penuh dari berbagai pihak menjadikan gebyar ini bukan sekadar program KKN, melainkan momentum berharga yang mempererat ukhuwah Islamiyah di Desa Waled Asem.

Menuju Tradisi Baru Desa: Literasi Qur’an yang Berkelanjutan

Keberhasilan pelaksanaan Gebyar Literasi Al-Qur’an 2025 menunjukkan bahwa literasi keagamaan dapat dikembangkan secara kreatif, terstruktur, dan partisipatif. Kegiatan ini diharapkan menjadi agenda tahunan desa yang tidak hanya menumbuhkan cinta Al-Qur’an, tetapi juga memperkuat karakter generasi muda dengan nilai-nilai Islami yang kuat.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi pijakan awal literasi Qur’an yang terus berkelanjutan di Waled Asem,” tutup Imam Firdaus.