Ubah Limbah Jadi Berkah: Mahasiswa KKN 105 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Latih Warga Battembat Olah Minyak Jelantah Jadi Sabun Ramah Lingkungan

UIN Siber Cirebon (Battembat) – Dalam rangka mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan dan memberdayakan masyarakat secara mandiri, Mahasiswa KKN Kelompok 105 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Minyak Jelantah Menjadi Sabun Cuci Piring, yang digelar pada Rabu, 7 Agustus 2025 di GOR Desa Battembat, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon.

Kegiatan ini menyasar ibu-ibu PKK Desa Battembat sebagai peserta utama, dengan tujuan utama memberikan edukasi praktis mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga—khususnya minyak jelantah—yang selama ini dibuang sembarangan dan berisiko mencemari lingkungan.

“Kami sangat senang bisa ikut serta. Biasanya minyak bekas kami buang begitu saja, tapi sekarang jadi tahu cara mengolahnya menjadi sabun. Ini bukan hanya hemat, tapi juga bermanfaat untuk lingkungan,” ujar Reni Anggraeni, Ketua PKK Desa Battembat.

Ilmu Sains untuk Solusi Nyata di Dapur

Pelatihan ini menghadirkan pemateri dari internal KKN sendiri, yaitu Lia dari jurusan Tadris Biologi dan Rahayu dari Tadris Kimia, yang menyampaikan materi secara ilmiah sekaligus praktis. Mereka membimbing peserta mulai dari pengenalan bahaya minyak jelantah bagi tanah dan air, hingga praktik langsung pembuatan sabun cuci piring yang ramah lingkungan, ekonomis, dan mudah diterapkan di rumah.

“Tema KKN kami adalah pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah berbasis komunitas. Kami memilih pelatihan ini karena ingin mengajak masyarakat melihat limbah sebagai potensi, bukan sekadar sampah yang dibuang begitu saja,” tutur Yoga Adhi, Ketua KKN Kelompok 105 UIN SSC.

Sinergi Mahasiswa, Pemerintah Desa, dan Masyarakat

Kegiatan ini merupakan bagian dari program tematik KKN 105 yang fokus pada pelestarian lingkungan dan pengelolaan sampah berbasis komunitas. Pelatihan turut mendapat dukungan penuh dari aparat desa dan tokoh masyarakat, termasuk Kuwu Desa Battembat, Muhammad Kholid, S.H., serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Varidlo Fuad, M.Pd.

Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama sesi pelatihan. Mereka tidak hanya aktif bertanya, tetapi juga terlibat langsung dalam proses pembuatan sabun, dari pencampuran bahan hingga pengemasan.

Mengedukasi dan Memberdayakan dari Rumah Tangga

Minyak jelantah yang biasanya dibuang ke saluran air rumah tangga dapat menyebabkan pencemaran serius. Melalui pelatihan ini, masyarakat diberi alternatif solusi yang tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga dapat menghemat pengeluaran rumah tangga dan bahkan membuka peluang usaha kecil berbasis produk ramah lingkungan.

Program ini diharapkan menjadi pemicu gerakan pengelolaan limbah yang berkelanjutan di tingkat komunitas, sekaligus mendorong kesadaran bahwa lingkungan bersih dimulai dari dapur rumah tangga.

Dari Dapur, Menuju Lingkungan Lebih Bersih

Pelatihan pengolahan minyak jelantah ini menjadi contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan dapat diimplementasikan langsung dalam kehidupan masyarakat. Lewat edukasi yang mudah dipahami dan dilakukan, KKN 105 UIN SSC berhasil menjembatani solusi lingkungan dan kemandirian ekonomi, serta menanamkan kesadaran baru bahwa limbah bukanlah akhir dari sesuatu, melainkan awal dari manfaat baru.