UIN Siber Cirebon – Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar benchmarking ke Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, atau yang juga dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU). Kegiatan benchmarking ini berlangsung pada Rabu, 18 September 2024, di Ruang Sidang Pascasarjana UIN SSC, dengan tujuan memperdalam pemahaman tentang implementasi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan transformasi kelembagaan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Prof. Dr. H. Jamali, M.Ag., serta sejumlah Kaprodi dari berbagai program studi (PAI, MPI, HKI, Ekos, SPI, PMI, dan PJJ). Jajaran pimpinan lainnya seperti Kepala PPID, Kasubbag TU Pascasarjana, dan tenaga kependidikan turut hadir untuk menyambut rombongan delegasi dari UIN Alauddin Makassar yang dipimpin oleh Prof. Dr. Hasyim Haddade, M.Ag., Wakil Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, bersama timnya yang terdiri dari Dr. H. Abdul Rahman Sakka,Lc.,M.Pd.I.,, Dr. Syamsuddin, S.Ag., M.Pd.I., Dr. Hj. Yuspiani, M.Pd., dan Dr. Habib, SKM., M.Kes.
Dalam sambutannya, Prof. Jamali memaparkan transformasi kelembagaan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang telah resmi beralih status dari IAIN menjadi UIN Siber sesuai dengan Perpres No. 60 Tahun 2024, yang diterbitkan pada 21 Mei 2024. Ia menekankan bahwa UIN SSC telah menjadi bagian dari pilot project Kementerian Agama RI dalam pengembangan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), yang hingga kini telah melahirkan enam program studi PJJ, termasuk PJJ PAI Magister.
“Kami sangat bangga menjadi bagian dari inisiatif ini. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di UIN SSC telah dirancang untuk menjangkau lebih banyak mahasiswa, memungkinkan mereka untuk mengakses pendidikan berkualitas tanpa batasan jarak,” tutur Prof. Jamali. Ia juga menyampaikan bahwa model PJJ yang dikembangkan UIN SSC telah menjadi acuan bagi banyak kampus lain di Indonesia.
Sementara itu, Prof. Dr. Hasyim Haddade, M.Ag., Wakil Direktur Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi yang tinggi atas sambutan hangat dari sivitas akademika UIN SSC. Ia menekankan bahwa benchmarking ini merupakan bagian dari upaya UIN Alauddin untuk mempelajari lebih dalam tentang penerapan sistem PJJ, yang hanya dimiliki oleh UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
“Kami sangat tertarik dengan pengembangan PJJ yang sudah berhasil diterapkan di sini. Ini adalah inovasi luar biasa yang mampu menjawab tantangan pendidikan di era digital,” ujar Prof. Hasyim.
Kegiatan benchmarking ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran pengetahuan mengenai PJJ, tetapi juga memperkuat hubungan akademik antar kedua institusi. Diskusi mendalam mengenai tantangan dan peluang dalam pengelolaan program studi berbasis jarak jauh menjadi fokus utama, yang diharapkan mampu memperkaya wawasan kedua belah pihak dalam mengembangkan program pendidikan yang lebih inklusif dan modern.
Acara yang berlangsung hingga siang hari ini diakhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoA) antara Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan Pascasarjana UIN Alauddin Makassar, sebagai bentuk komitmen bersama dalam mengembangkan pendidikan jarak jauh dan memperkuat sinergi kelembagaan di masa depan.
Benchmarking ini diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi lebih erat antara kedua perguruan tinggi, terutama dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan Islam di Indonesia.