UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan UIN Syekh Wasil Kediri Tandatangani MoU–MoA: Perkuat Kolaborasi Akademik dan Inovasi Pendidikan

UIN Siber Cirebon — Dalam upaya memperkuat sinergi antarperguruan tinggi Islam dan mendorong transformasi akademik berbasis digital, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan Fakultas Tarbiyah UIN Syekh Wasil Kediri resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) pada Selasa (28/10/2025).

Penandatanganan ini menjadi langkah strategis dalam memperluas jejaring kerja sama, memperkuat riset kolaboratif, serta mengembangkan inovasi pembelajaran di bidang ilmu tarbiyah dan keguruan.

Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat FITK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, dengan dihadiri oleh pimpinan fakultas dan jajaran dosen dari kedua universitas.

Perkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi

Hadir dari pihak tuan rumah, Dekan FITK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Saifuddin, M.Ag., didampingi oleh Ketua Jurusan Tadris Matematika, Arif Abdul Haqq, S.Si., M.Pd., Sekretaris Jurusan, Dr. Hj. Indah Nursuprianah, M.Si., serta sejumlah dosen Tadris Matematika.

Sementara dari UIN Syekh Wasil Kediri, hadir Dr. Ninik Zuroidah, M.Si. (Ketua Jurusan Tadris Matematika), Nur Fadilatul Ilmiyah, M.Si. (Sekretaris Jurusan), dan Jerhi Wahyu Fernanda, M.Si. (Dosen Tadris Matematika).

Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi — khususnya dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat — dengan pendekatan yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

Membangun Ekosistem Pendidikan Islam Digital

Dalam sambutannya, Dr. H. Saifuddin, M.Ag., menyampaikan apresiasi atas terjalinnya kerja sama antaruniversitas Islam ini sebagai bagian dari gerakan bersama menuju pendidikan tinggi yang adaptif dan kolaboratif.

“Kerja sama ini menjadi wujud nyata sinergi antar-UIN di Indonesia dalam membangun ekosistem pendidikan Islam yang unggul, inovatif, dan berbasis digital. Melalui kolaborasi ini, kita ingin memperkuat kultur akademik yang terbuka terhadap riset, publikasi, dan inovasi,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan visi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai Digital Islamic University yang terus memperluas kolaborasi lintas perguruan tinggi untuk mendorong kualitas pendidikan Islam modern.

Rencana Implementasi: Dari Pertukaran Dosen hingga Riset Kolaboratif

Ketua Jurusan Tadris Matematika FITK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Arif Abdul Haqq, S.Si., M.Pd., menambahkan bahwa kerja sama ini akan segera ditindaklanjuti melalui berbagai kegiatan akademik konkret.

“Kami berencana memulai program bersama seperti visiting lecturer, penelitian kolaboratif antardosen, pertukaran mahasiswa, serta publikasi ilmiah bersama di jurnal terindeks nasional dan internasional. Dengan sinergi ini, kami ingin membangun jejaring akademik yang produktif dan saling menguatkan,” jelas Arif.

Menurutnya, MoU dan MoA ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi dasar kerja nyata untuk mendorong transformasi pembelajaran matematika berbasis digital di lingkungan pendidikan Islam.

Harapan untuk Kolaborasi Berkelanjutan

Dari pihak UIN Syekh Wasil Kediri, Dr. Ninik Zuroidah, M.Si., turut menyampaikan optimisme yang sama.

“Kami berharap kerja sama ini segera diimplementasikan dalam kegiatan yang berdampak nyata bagi mahasiswa dan dosen. Kolaborasi antarfakultas dan antarjurusan ini menjadi contoh baik bagaimana universitas Islam bisa saling menguatkan dalam riset dan pengajaran,” ujarnya.

Langkah Awal Menuju Pendidikan Islam yang Unggul dan Inklusif

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan ramah tamah antar kedua fakultas, menandai komitmen bersama untuk terus berkolaborasi dalam memperkuat kualitas pendidikan tinggi Islam di Indonesia.

Melalui penandatanganan MoU dan MoA ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan UIN Syekh Wasil Kediri bersepakat membangun kemitraan akademik yang berorientasi pada inovasi digital, riset kolaboratif, dan penguatan karakter keilmuan tarbiyah — demi mewujudkan pendidikan Islam yang unggul, inklusif, dan berdaya saing global.