UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Dukung Penuh Program “Kota Wakaf” Kabupaten Cirebon: Sinergi Membangun Ekonomi Umat Berbasis Wakaf Produktif

UIN Siber Cirebon — Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon menunjukkan komitmen kuat dalam penguatan ekonomi keumatan melalui dukungan terhadap program “Kota Wakaf” Kabupaten Cirebon. Hal ini ditandai dengan kehadiran Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Hajam, M.Ag., dalam Rapat Sosialisasi dan Persiapan Kick Off Kota Wakaf, yang digelar pada Selasa (4/11/2025) di Ruang Rapat Bupati Cirebon.

Kegiatan yang dipandu oleh Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon, H. Slamet, S.Ag., M.Pd., ini dihadiri oleh berbagai unsur strategis, antara lain Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon (mewakili Bupati Cirebon Drs. H. Imron Rosyadi, M.Ag.), Ketua MUI Kabupaten Cirebon, Kepala Bappelitbang, Kepala BKPSDM, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala ATR/BPN, Ketua Baznas, Ketua BWI, Rektor Universitas Bunga Bangsa, serta perwakilan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Dalam pemaparannya, H. Slamet menjelaskan bahwa Kabupaten Cirebon ditetapkan sebagai salah satu daerah percontohan (pilot project) Kota Wakaf oleh Kementerian Agama RI. Program ini diharapkan menjadi gerakan nasional dalam optimalisasi potensi wakaf tanah dan wakaf uang untuk kesejahteraan masyarakat.

“Rapat ini menjadi langkah awal menyatukan visi lintas instansi agar peluncuran Kota Wakaf berjalan sukses. Kami menargetkan Cirebon tidak hanya menjadi kota simbolis, tetapi juga kota yang produktif dan mandiri secara ekonomi berbasis wakaf,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Asisten I) Setda Kabupaten Cirebon, Drs. H. Mochamad Syafrudin, yang hadir mewakili Bupati, menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif ini.

“Pemerintah daerah siap mendukung penuh. Cirebon memiliki potensi besar untuk menjadi contoh nasional dalam pengelolaan wakaf yang produktif dan menyejahterakan masyarakat,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Hajam, M.Ag., menyoroti pentingnya transformasi paradigma wakaf di era digital. Menurutnya, wakaf kini harus bergerak dari sekadar konsep 3M — maqbarah, masjid, madrasah — menuju wakaf produktif yang berdaya guna dan menopang ekonomi umat.

“Sertifikasi tanah wakaf bukan hanya legalitas administratif, tetapi fondasi untuk membangun wakaf yang produktif dan berdampak nyata. Melalui wakaf uang, kita bisa memperkuat pemberdayaan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan,” ujar Prof. Hajam.

Lebih lanjut, Prof. Hajam menyampaikan bahwa UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengembangan model wakaf produktif berbasis digital.

“Wakaf adalah bagian dari ketakwaan dan perintah Al-Qur’an. Banyak contoh sukses, seperti Pondok Modern Gontor dan Universitas Al-Azhar Mesir, yang berkembang pesat berkat tata kelola wakaf yang profesional. Kami berharap Cirebon bisa menjadi contoh serupa di Indonesia,” ungkapnya.

Di akhir kegiatan, Prof. Hajam juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon dan Kantor Kemenag atas sinergi yang terjalin.

“Kami berterima kasih kepada Pak Bupati dan seluruh pihak atas undangan ini. Semoga peluncuran Kota Wakaf berjalan sukses dan mampu meyakinkan masyarakat akan pentingnya wakaf produktif sebagai kekuatan ekonomi umat,” tutupnya.

Program “Kota Wakaf” diharapkan menjadi tonggak penting dalam membangun kemandirian ekonomi umat, memperkuat jejaring kolaborasi antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan perguruan tinggi, serta menjadikan Kabupaten Cirebon sebagai model nasional dalam pengelolaan wakaf yang inovatif dan berkelanjutan.