UIN Siber Cirebon – Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar rapat koordinasi penting pada hari Rabu, 5 Juni 2024. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Siber lantai 4 ini diadakan dalam rangka evaluasi proses pembelajaran, Learning Management System (LMS), dan layanan akademik berbasis siber.
Rapat ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Rektor UIN Siber, Prof Dr H Aan Jaelani, M.Ag., Juru Bicara Menteri Agama RI Anna Hasbie, Saefudin, PhD, Dr. Fathu Yasik dari Tim Taskforce Kementerian Agama RI, serta segenap pimpinan dan tenaga pendidikan di lingkungan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Dalam sambutannya, Prof Dr H Aan Jaelani, M.Ag., memaparkan langkah-langkah yang telah diambil oleh institusinya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran berbasis siber. Beliau menekankan pentingnya evaluasi rutin guna memastikan bahwa LMS dan layanan akademik yang disediakan dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa secara efektif.
“Kami terus berkomitmen untuk mengembangkan teknologi pembelajaran yang inovatif dan memberikan layanan akademik terbaik bagi mahasiswa. Evaluasi ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memastikan kualitas dan efisiensi dalam setiap aspek pembelajaran,” ujar Prof Dr H Aan Jaelani.
Anna Hasbie, yang didampingi oleh Tim Taskforce Kemenag RI, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi LMS dan layanan akademik berbasis siber. Ia mengungkapkan bahwa kedatangannya pertama kali ke UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon adalah untuk melihat paparan pembangunan Gedung Siber melalui video animasi. Setelah satu semester, ia kembali untuk melihat hasil pembangunan gedung secara langsung.
“Saat pertama kali datang ke UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, saya melihat paparan pembangunan Gedung Siber melalui video animasi. Kini, setelah satu semester, saya kembali untuk melihat hasil pembangunan yang memang belum rampung sepenuhnya sesuai market, namun hasilnya cukup bagus dan representatif,” ungkap Anna Hasbie.
“Dengan berdirinya Gedung Siber 8 lantai yang megah, tentunya akan mengundang animo lulusan-lulusan SMA, khususnya wilayah Cirebon, untuk menjadikan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai pilihan utama mereka.” tandas Juru Bicara Menteri Agama RI.
Anna juga menekankan pentingnya pembuatan prototype sebagai langkah dalam pengembangan rancangan atau model produk hingga menjadi produk final yang bisa memenuhi kebutuhan serta keinginan pengguna. Dalam proses pengembangan produk dan perancangan prototype, pengguna akhir atau end user juga dilibatkan untuk mengevaluasi prototype serta memberikan feedback yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan produk lebih lanjut, termasuk pembuatan roadmap jangka panjang. Pungkas Anna.
Kegiatan rapat koordinasi ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang konstruktif untuk perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dalam proses pembelajaran dan layanan akademik berbasis siber di UIN Syekh Nurjati Cirebon. Dengan komitmen bersama, diharapkan universitas ini dapat terus menjadi pelopor dalam inovasi pendidikan berbasis teknologi di Indonesia.