UIN Siber Cirebon — Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon kembali menunjukkan komitmennya dalam tata kelola pendidikan tinggi berbasis kinerja dan akuntabilitas melalui penyelenggaraan kegiatan bertajuk “Evaluasi Program Kegiatan Tahun Berjalan 2025 dan Persiapan Penyusunan Pagu Definitif Tahun 2026”. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, sejak Kamis hingga Sabtu, 11–13 September 2025, bertempat di The Luxton Cirebon Hotel and Convention.
Hadir dalam kegiatan strategis ini jajaran pimpinan kampus, mulai dari Rektor, para Wakil Rektor, Ketua Senat, para Dekan, Direktur Pascasarjana, hingga Kepala Biro AKU. Kegiatan ini juga melibatkan Perwakilan Perencanaan Setditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI serta Ketua dan Anggota Dewan Pengawas Badan Layanan Umum (BLU), yang memberikan penguatan terhadap arah kebijakan anggaran dan reformasi tata kelola keuangan universitas.
60 Peserta Fokus Evaluasi dan Penyusunan Program Prioritas
Dalam laporan pembukaannya, Kepala Biro AKU, Dr. H. Susari, M.A., menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan 60 peserta, terdiri dari para perencana, pejabat pembuat komitmen (PPK), analis keuangan, penyusun laporan keuangan, pranata keuangan APBN, penata keuangan, arsiparis, analis kebijakan barang milik negara (BMN), pranata barjas, serta pengelola pengadaan.
Kegiatan ini memasuki Semester I Triwulan III, menjadi momen krusial untuk mengevaluasi pelaksanaan program tahun berjalan dan menyusun pagu definitif 2026 yang berorientasi pada program prioritas dan perjanjian kinerja (Perkin) Rektor, ujar Dr. Susari.
Rektor Tekankan Pentingnya Dampak Program bagi PTKN
Dalam sambutannya yang sekaligus membuka kegiatan secara resmi, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag. menyampaikan pesan penting mengenai perlunya program yang berdampak nyata pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).
“Mengapa program harus berdampak? Karena dampak adalah perubahan yang terjadi pada individu, kelompok, komunitas, atau organisasi akibat dari suatu kebijakan atau intervensi. Ini bisa bersifat positif atau negatif, dan harus bisa diukur maupun dijelaskan secara kualitatif,” papar Prof. Aan, mengutip prinsip penilaian dampak dari International Association for Impact Assessment.
Lebih lanjut, Prof. Aan menekankan bahwa mengukur dampak bukan sekadar pelengkap, tetapi menjadi langkah strategis yang vital dalam meningkatkan akuntabilitas, transparansi, serta keberlanjutan program. Ia menjabarkan delapan alasan mengapa pengukuran dampak sangat penting:
- Menilai keberhasilan program secara objektif
- Memberikan bukti nyata kepada pemangku kepentingan
- Mendukung pengambilan keputusan berbasis data
- Menjamin akuntabilitas dan transparansi
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran
- Memberikan dasar evaluasi yang kuat untuk program lanjutan
- Mendukung keberlanjutan program jangka panjang
- Meningkatkan kredibilitas dan reputasi institusi
Menuju Tata Kelola Universitas Digital yang Akuntabel
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya transformasi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai PTKN pertama berbasis digital di Indonesia. Dengan berfokus pada evaluasi program dan penyusunan pagu yang berdampak, universitas ini mempertegas peran strategisnya sebagai pelopor pendidikan tinggi Islam berbasis teknologi dan tata kelola modern.






