UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Gelar Lokakarya KKN Tematik Literasi: Gerakan Kolektif untuk Tingkatkan Kecakapan Membaca Masyarakat

UIN Siber Cirebon – Di tengah era informasi yang terus membanjir, keterampilan literasi dasar masyarakat Indonesia masih menghadapi tantangan serius. Menjawab kegelisahan tersebut, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) menggelar Lokakarya Persiapan KKN Tematik Literasi selama dua hari, 22–23 Mei 2025, bertempat di Swiss-Belhotel Cirebon.

Lokakarya ini merupakan langkah awal dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi yang akan dilaksanakan oleh sekitar 600 mahasiswa UIN SSC pada Juli–Agustus 2025 di berbagai kecamatan di Kabupaten Cirebon. Program ini menyasar daerah-daerah dengan “rapor merah” literasi dasar seperti Losari, Mundu, Astanajapura, Klangenan, Gungjati, dan Gegesik—wilayah yang masih dihantui oleh rendahnya kemampuan membaca anak usia sekolah dasar.

Mengubah Tantangan Literasi Menjadi Gerakan Sosial

Dalam sambutan pembuka, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag., Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, mengajak seluruh peserta untuk menghidupkan semangat “Kampus Berdampak”, yakni perguruan tinggi yang hadir secara nyata di tengah masyarakat.

“Literasi bukan sekadar program, melainkan gerakan perubahan sosial. Kampus harus berada di barisan depan perubahan itu,” tegasnya.

Dukungan serupa datang dari Dr. Nur Kafid, S.Th.i., M.Sc., Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemenag RI, yang menyebut program ini sangat potensial untuk direplikasi oleh PTKIN lain di Indonesia. Menurutnya, literasi adalah isu lintas wilayah dan perlu pendekatan sistemik.

Lokakarya ini juga melibatkan fasilitator dari Program INOVASI, sebuah inisiatif kerja sama Australia-Indonesia yang fokus pada inovasi pembelajaran di pendidikan dasar. Kehadiran mereka memperkuat dimensi teknis dan evidence-based dalam pelatihan para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang akan mendampingi mahasiswa di lapangan.

UIN SSC Padukan Teknologi dan Gerakan Kemanusiaan

Dalam sambutan penutup, Rektor UIN SSC, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., menegaskan bahwa sebagai Cyber Islamic University, UIN SSC memiliki keunikan dalam memadukan pendekatan teknologi dengan misi sosial.

“Kami ingin menjadi kampus yang tak hanya unggul secara digital, tetapi juga menyentuh langsung kebutuhan kemanusiaan,” ujarnya.

Menurut Dr. Faqiuddin Abdul Kodir, M.A., Ketua LP2M UIN SSC, seluruh agenda pengabdian masyarakat harus berbasis data dan berdampak nyata. Ia menekankan pentingnya pemetaan awal serta kolaborasi multipihak. Hal ini diamini oleh Dr. Budi Manfaat, M.Si., Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, yang memaparkan teknis pelaksanaan KKN Tematik Literasi: mulai dari strategi intervensi berbasis konteks lokal hingga pelibatan elemen masyarakat seperti pemerintah desa, Kemenag Kabupaten, pegiat literasi, media lokal, dan komunitas pendidikan.

Mengirim Mahasiswa, Menyemai Perubahan

Dengan total 3.100 mahasiswa KKN di tahun 2025 dan 600 di antaranya mengusung tema literasi, UIN SSC menunjukkan komitmen serius dalam menjadikan literasi sebagai poros pembangunan masyarakat. Program ini menjadi contoh nyata bahwa universitas tidak hanya berkutat pada menara gading akademik, tetapi juga turun tangan menjawab persoalan dasar bangsa.

Antusiasme para peserta lokakarya menjadi penanda bahwa gerakan literasi bukanlah proyek sesaat, melainkan ikhtiar kolektif dan berkelanjutan. Melalui program ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon mengirim lebih dari sekadar mahasiswa ke desa-desa—mereka mengirim harapan, ilmu, dan semangat untuk menciptakan masa depan Indonesia yang lebih cerdas, kritis, dan bermartabat.