
UIN Siber Cirebon — Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) pada Rabu (30/7). Rapat strategis ini berlangsung di Ruang Rapat Senat Lantai 3 Rektorat dan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, mulai dari Rektor, para Wakil Rektor, Dekan, Kabag Umum dan Akademik, Ketua Lembaga, Kepala Pusat, Humas, hingga perwakilan SEMA, DEMA, dan tim keamanan kampus.
Acara dipandu oleh Kabag Umum dan Akademik, Zainal Arifin, S.Ag., dan dibuka dengan arahan langsung dari Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag.
Dalam sambutannya, Rektor menekankan pentingnya penyelarasan konten PBAK dengan Asta Protas yang berisi 8 Program Prioritas Kementerian Agama, Program Prioritas Pendis Kurikulum Cinta dan Pesantren Berdaya, dam Program Prioritas Rektor.
“Konten PBAK harus mengintegrasikan prinsip digitalisasi pembelajaran, ekoteologi melalui program Green Islamic Campus dan UI Halal Metrics, penguatan moderasi beragama, serta literasi akademik berbasis proyek dan studi. Semua ini harus terimplementasi, bukan hanya sebatas konsep,” tegas Prof. Aan.
PBAK 2025: 3 Hari, 2.850 Mahasiswa Baru, Materi Digitalisasi hingga Internasionalisasi
Prof. Dr. Hajam, M.Ag., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, menyampaikan bahwa PBAK 2025 akan digelar pada 25–27 Agustus 2025 dengan target sekitar 2.850 mahasiswa baru.
Agenda ini akan memuat materi akademik, moderasi beragama, empat pilar kebangsaan, character building, digitalisasi (Pustikom), internasionalisasi mahasiswa (International Office), hingga bela negara.
“Kami akan menghadirkan motivator tingkat dunia untuk memberikan inspirasi kepada mahasiswa baru,” tambah Prof. Hajam.
Rangkaian kegiatan PBAK akan dimulai dengan Sidang Senat Terbuka sebagai pembukaan resmi, diikuti sesi Character/Capacity Building bersama Nanang Qosim Yusuf dan semangat organisasi kemahasiswaan oleh DEMA. Hari kedua akan fokus pada kelas per materi, sedangkan hari ketiga berlangsung di tingkat fakultas dan ditutup oleh masing-masing dekan.
Digitalisasi, Literasi, dan Hospitality Jadi Sorotan
Dr. H. Ayus Ahmad Yusuf, M.Si., Wakil Rektor I Bidang Akademik, menegaskan bahwa PBAK harus membantu mahasiswa memahami sistem akademik digital, termasuk pengisian KRS/KHS, kontrak kuliah, pembayaran UKT, dan administrasi lainnya.
“Dibutuhkan pendamping mahasiswa per kelas agar komunikasi lebih efektif dan meminimalisasi kendala literasi digital,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Dr. H. Jamali, M.Ag., Wakil Rektor II Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum, menambahkan:
“PBAK harus mencerminkan identitas UIN Siber sebagai kampus digital dengan pemanfaatan LMS, Smart Learning, dan fasilitas berbasis teknologi yang kita miliki,” ujarnya.
Anggaran Berbasis Efisiensi dan Transparansi
Dr. H. Susari, MA., Kepala Biro AKU, memaparkan bahwa anggaran PBAK akan dikelola berbasis efisiensi melalui mekanisme pelaporan digital, dengan mata anggaran RM (Rencana Mutu).
“Semua pengeluaran akan sesuai dengan ToR dan RKAL agar transparansi dan akuntabilitas terjaga,” tegas Deding Sodarso, yang menjelaskan detail pengelolaan anggaran.
Perhatian Khusus: Fasilitas dan Kebersihan
Dr. Muhsin Riyadi, M.Ag., Direktur Ma’had Al-Jami’ah, mengingatkan agar rasio fasilitas dengan jumlah mahasiswa baru diperhatikan, termasuk ketersediaan rest room, mushola, serta kebersihan pasca kegiatan.
Materi Moderasi dan Aplikasi Monitoring Orang Tua
Muhammad Maimun, MA., M.S.I., Ketua Rumah Moderasi Beragama, menegaskan bahwa materi moderasi akan diberikan minimal 8 JPL (Jam Pelajaran) sesuai arahan pimpinan. Ia juga mengumumkan rencana pengembangan aplikasi khusus untuk wali mahasiswa agar orang tua bisa memantau perkembangan akademik anaknya secara real-time.
PBAK PJJ dan Sinergi Antarunit
Listiana Ikawati, M.Pd., Sekretaris PJJ, mengajukan skema PBAK khusus mahasiswa PJJ (Pendidikan Jarak Jauh) agar pengalaman mereka tetap inklusif dan adaptif terhadap format daring.
Sinergi Menuju PBAK 2025 yang Berkelas
Ketua Panitia PBAK, Wahyono, M.Pd., menegaskan bahwa keseragaman materi dan koordinasi lintas unit menjadi kunci sukses pelaksanaan kegiatan ini.
“Kami siap berkolaborasi dengan akademik, SEMA, DEMA, dan semua pihak terkait agar PBAK ini berjalan efektif, inovatif, dan sesuai karakter UIN Siber,” ujarnya.
Dengan berbagai inovasi ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon siap menyambut mahasiswa baru dengan PBAK yang menekankan digitalisasi, moderasi, green campus, dan tata kelola yang efisien.
Pesan Dekan dan Lembaga: Akademis, Moderasi, dan Zero Politisasi
Dekan FITK, Dr. H. Saifuddin, M.Ag., menekankan PBAK harus berjalan dalam kerangka keislaman dan kesiberan, sementara Dekan FASYA, Dr. H. Edy Setyawan, Lc., M.A., menegaskan agar PBAK tidak menjadi ruang politisasi dan harus membawa mahasiswa ke alam akademik yang sehat.
Ide Kreatif Mahasiswa: Papermob dan Pendampingan
Ketua DEMA, Riski, mengungkapkan pihaknya telah melakukan rekrutmen mentor untuk mendampingi mahasiswa baru (dua mentor untuk setiap 40 peserta) serta merencanakan atraksi papermob sebagai bagian dari kreativitas penyambutan mahasiswa.
Dengan berbagai strategi dan inovasi ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon siap menghadirkan PBAK 2025 yang tidak hanya mengenalkan budaya akademik, tetapi juga menanamkan nilai digitalisasi, moderasi, dan green campus kepada ribuan mahasiswa baru.