
UIN Siber Cirebon — Dalam upaya memperkuat transparansi dan efektivitas pengelolaan keuangan negara berbasis kinerja, Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), menggelar Rapat Koordinasi Tata Kelola Badan Layanan Umum (BLU) pada Senin, 14 Juli 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Senat Rektorat Lantai 3 dan dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan strategis kampus.
Hadir dalam forum ini Rektor UIN Siber, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., para Wakil Rektor I, II, dan III, Kepala Biro Administrasi Akademik, Keuangan, dan Umum (AKU), para Dekan, serta unsur pimpinan dan pengelola BLU lainnya. Rakor ini menjadi bagian dari agenda besar kampus untuk mendorong UIN Siber menuju pengelolaan BLU yang profesional, adaptif, dan selaras dengan prinsip good governance.
Rektor: Tata Kelola BLU adalah Pilar Kemandirian dan Akuntabilitas
Dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag. menegaskan bahwa tata kelola BLU bukan hanya kewajiban administratif, tetapi merupakan pondasi penting dalam mewujudkan kemandirian kampus dan efektivitas pelayanan publik.
“Sebagai kampus siber pertama di lingkungan PTKIN, UIN Siber tidak bisa bekerja dengan cara biasa. Tata kelola BLU kita harus menjadi contoh dalam kecepatan, akuntabilitas, dan efisiensi. Ini bukan sekadar laporan keuangan, tapi bagian dari reputasi dan masa depan institusi,” ujar Rektor Aan dengan penuh semangat.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarpimpinan untuk mengawal BLU secara strategis, baik dalam aspek perencanaan, pelaksanaan anggaran, hingga pelaporan dan evaluasi berbasis kinerja. Menurutnya, pengelolaan keuangan harus menyatu dengan misi besar universitas dalam mengintegrasikan teknologi, keislaman, dan inovasi.
Ketua Dewas BLU Paparkan Strategi Tata Kelola
Lebih dalam, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) BLU UIN Siber Cirebon, Drs. H. Subarja, M.Pd., memaparkan secara rinci tentang kerangka tata kelola BLU yang ideal, mulai dari sistem pelaporan, perencanaan anggaran berbasis output, hingga tata kelola sumber daya dan risiko. Ia menekankan bahwa efektivitas BLU sangat bergantung pada komitmen pimpinan dan keselarasan dengan regulasi Kementerian Keuangan dan Kementerian Agama.
“Tata kelola BLU bukan hanya urusan teknis, tetapi menyangkut cara berpikir dan bertindak seluruh pengelola kampus terhadap uang negara. Semakin kita profesional, semakin besar kepercayaan publik kepada institusi ini,” ungkap Subarja.
Kolaborasi dengan KPPN: Wujudkan BLU yang Transparan dan Digital
Menambah kekuatan dalam diskusi strategis ini, hadir juga Anggota Dewas Dr. H. Sholihin, SH, MH., dan Anggota Dewas sekaligus Kepala KPPN Cirebon, Nur Fathoni, S.Sos., M.AP. Mereka memberikan pendampingan langsung terkait mekanisme BLU yang sesuai dengan regulasi dan sistem informasi keuangan negara.
Nur Fathoni menekankan pentingnya integrasi antara pengelolaan keuangan kampus dan sistem perbendaharaan nasional.
“Kami siap mendampingi UIN Siber untuk mempercepat reformasi tata kelola keuangan digital. BLU bukan lagi entitas pasif, tetapi harus menjadi mesin pertumbuhan dan inovasi layanan publik,” jelasnya.
UIN Siber Siap Jadi Model BLU di Lingkungan PTKIN
Rapat koordinasi ini menjadi bukti bahwa UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon berkomitmen untuk menjadi model pengelolaan BLU modern dan akuntabel di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Kolaborasi antarpimpinan, penguatan sistem pelaporan, serta kemitraan strategis dengan KPPN dan Dewas menjadi kunci dalam mewujudkan BLU yang kuat, inovatif, dan berdampak.
Dengan semangat reformasi dan digitalisasi, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon kembali menegaskan perannya sebagai pelopor perguruan tinggi keagamaan berbasis teknologi dengan tata kelola yang modern dan terpercaya.