Transformasi Kelembagaan
IAIN Syekh Nurjati Cirebon telah bertransformasi secara kelembagaan menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 2024 yang ditandatangani Presiden RI Ir. H. Joko Widodo pada tanggal 21 Mei 2024. Perubahan kelembagaan ini menjadi langkah maju untuk memposisikan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri ini menjadi satu-satunya PTKN (Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri) berbasis siber di Indonesia. UIN Siber ini menjadi pilot project Kementerian Agama sesuai Keputusan Menteri Agama RI Nomor 860 Tahun 2022.
Pada awalnya, UIN Siber ini bernama Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI) yang diinisiasi oleh Menteri Agama RI, KH Yaqut Cholil Qoumas, untuk menjawab tantangan PTKI. Transformasi kelembagaan ini ditandai dengan soft launching Program Studi Pendidikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam secara daring dan luring oleh KH Yaqut Cholil Qoumas di Kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon (Selasa, 14/12/2021). Hal ini sebagai upaya pemerintah melalui Kementerian Agama dalam menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang terkendala mendapat akses Pendidikan, khususnya para guru madrasah karena keterbatasan akses jarak dan biaya. Gus Yaqut berharap transformasi pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi atau digitalisasi sebagai salah satu program prioritas Kementerian Agama pada UIN Siber menjadi rujukan dan terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi Islam berbasis digital yang mendunia.
Saat itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani menetapkan Surat Keputusan Nomor 1175 tahun 2021 tentang IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai pilot project PTKI berbasis siber atau Islamic Cyber University. Hal ini untuk menjawab hasil pemetaan Pendis Kemenag tentang 86 guru madrasah yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan S1. Kehadiran UIN Siber diharapkan dapat memenuhi kualifikasi dan kompetensi guru madrasah melalui pemenuhan kualifikasi pendidikan S1 yang berimplikasi bagi kesejahteraan guru. Juga dapat menghadirkan model pendidikan kekinian yang modern dengan aspek knowledge, attitude, dan skill. Kehadiran Program Studi PJJ PAI menjadi fase awal penggunaan teknologi virtual pada perkuliahan melalui LMS (Learning Management System), sekaligus memiliki efisiensi pembiayaan dan efektifitas proses pembelajaran.
Pada launching PJJ PAI tahun 2021, Rektor IAIN Cirebon, Sumanta Hasyim, menegaskan bahwa PJJ PAI ini sebagai embrio lahirnya UISSI (sekarang UIN SSC) yang mengantisipasi tantangan dan kebutuhan perkuliahan di era digital dengan memanfaatkan penyelenggaraan pembelajaran melalui media internet. Implementasi proses pendidikan bukan hanya dipindahkan ke ruang maya, namun juga mengaktualisasikan pendidikan jarak jauh dengan basis pengetahuan yang kompetitif, ketersediaan teknologi pembelajaran, kualitas materi ajar, dosen/tutor, mahasiswa, metode pedagogi, interaksi yang dapat diakomodir, dan sistem pendukung lainnya.
Makna “Siber” dan Fungsi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menjadi satu-satunya PTKN berbasis siber dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi keagamaan Islam di Indonesia. Status “Siber” ini menjadi distingsi juga brand bagi UIN Siber sekarang ini dan masa depan. Tentunya, saya menyepakati analisis Hasanuddin Ali dalam “UIN: Beyond Islamic University”, bahwa UIN adalah bentuk transformasi kelembagaan dari asalnya IAIN agar ada lompatan kualitas pendidikan tinggi keagamaan. Kritik halus yang mendalam, UIN memiliki program studi “keagamaan” juga program studi “umum” meskipun belum menjadi rujukan masyarakat untuk memilih kuliah atau harapan besar masyarakat luas atas kiprah dan prospek alumni dari UIN tersebut pada saat berhadapan dengan perkembangan teknologi digital yang sangat cepat sekarang ini.
UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon memiliki kualifikasi dan identitas yang khas dengan platform siber. Berdasarkan KMA RI No. 860 Tahun 2022 tentang Penetapan IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai Pilot Project Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Berbasis Siber dan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 1175 Tahun 2021 tentang Penetapan IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai Pilot Project PTKI Berbasis Siber (Digital University). Pengembangan PTKI berbasis masa depan diperlukan PTKI berbasis siber atau digital university, sehingga UIN Siber akan mengisi ruang-ruang “kosong” digital pada PTKN lain, dari mulai bangunan keilmuan Cyber Islamic University (CIU), distingsi keilmuan dan kurikulum program studi, pengembangan teknologi pembelajaran, pembelajaran berbasis virtual melalui LMS, bahan ajar dalam bentuk modul pembelajaran, video pembelajaran, tata kelola dan layanan digital perguruan tinggi, sistem penjaminan mutu perguruan tinggi digital, kompetensi digital dosen, serta mahasiswa dan lulusan yang disiapkan memiliki kompetensi digital pada seluruh program studi.
UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon akan menjadi lembaga yang mewakili dari sekian banyak PTKI yang ada sebagai role model dalam men-deliver proses pembelajaran sesuai konteks dan tantangan zamannya. Karena itu, tiga fungsi utama pada UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon; pertama, menyelenggarakan program pendidikan berbasis siber sebagai frontier advokasi Gerakan Open Islamic Education Resources (OIER) atau menyediakan Sumber Daya Pendidikan Islam Terbuka; kedua, proses belajar mengajar berbasis Digital Multimedia University (DMU) dalam mengembangkan PTKI sebagai knowledge creation and transmission, atau menyediakan bahan ajar yang diproduksi dan dikembangkan dalam bentuk multimedia digital; dan ketiga, menyelenggarakan pendidikan jarak jauh berbasis teknologi atau siber yang networked, digital, dan virtual pada jenis pendidikan akademik, vokasi, dan profesi.
Capaian Out-Put Digitalisasi Tata Kelola dan Kompetensi Digital SDM
Capaian out-put kompetensi digital pada SDM dosen sampai Mei 2024, UIN Siber telah memiliki 90 dosen yang telah dilatih melalui bimbingan teknis “content creator” dan penyusunan “modul pembelajaran digital” atau “pembuatan video pembelajaran” melalui Telkom University dan Universitas Terbuka, dan 100 orang ketua/kepala lembaga, unit, jurusan/program studi akan mengikuti bimbingan teknis dan uji kompetensi “digital marketing dan social media marketing” melalui BSNP. Sementara itu, 100 orang staf akademik pada fakultas, jurusan, dan unit lainnya akan dilatih melalui bimbingan teknis “social media marketing, content creative, dan web developer” dan uji kompetensi melalui BSNP pada bulan Juli 2024. Untuk menunjang percepatan capaian out-put pada kompetensi digital dosen dan tenaga kependidikan, UIN Siber memiliki 15 orang dosen pada Pusat Inovasi Pembelajaran Digital (PIPD) yang mengelola 8 studio pembelajaran canggih pada Gedung Siber 1. Untuk tahun 2024, PIPD telah menghasilkan 170 video pembelajaran sampai Mei 2024 yang ditargetkan 500 video pembelajaran di akhir tahun 2024.
Untuk pengembangan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), sampai Mei 2024 akan dibuka jenjang pendidikan akademik untuk 7 (tujuh) Program Studi PJJ: S1 Program Studi PJJ PAI (dibuka 2022 dengan jumlah mahasiswa 3.339 orang sekarang ini). Tahun 2024 telah dibuka pendaftaran mahasiswa baru untuk S1 PJJ PGMI, S1 PJJ PBA, dan S2 PJJ PAI. Untuk S1 Program Studi PJJ HKI dan PJJ SPI telah lolos akreditasi minimum BAN PT dan masih proses SK Dirjen Pendis, sedangkan S1 Program Studi PJJ AFI masih proses penilaian BAN PT. Untuk PJJ pada pendidikan vokasi dan profesi, serta PJJ bidang ilmu non-keagamaan (umum) akan dibuka tahun 2025. Dengan kehadiran Gedung SBSN Siber/PJJ akhir tahun 2023 dengan kapasitas IT yang canggih diharapkan seluruh program transformasi digital baik tata kelola maupun transformasi pembelajaran digital secara bertahap dan berkelanjutan dapat diwujudkan secara maksimal.
Adapun tata kelola berbasis digital masih berproses dengan mengikuti road-map (peta jalan) transformasi digital kelembagaan sejak tahun 2023. Beberapa unit atau lembaga sudah memiliki aplikasi digital dan pengembangan fitur yang dikembangkan untuk percepatan layanan administrasi, akademik, kepegawaian, dan keuangan. Percepatan digitalisasi layanan dan terwujudnya satu data ditargetkan tercapai pada Desember 2024. Digitalisasi tata kelola kampus diharapkan dapat memenuhi target transformasi kelembagaan pada UIN Siber: layanan tangkas, mudah, dan cepat, serta efisiensi dan efektivitas pengelolaan anggaran pada program prioritas yang disusun secara tematik.
Tindak-Lanjut Rakernas Kementerian Agama RI 2024
Pada Buku Outlook Kementerian Agama RI 2024 diuraikan tentang proyeksi dan preskripsi: strategi penguatan digitalisasi layanan yang mencakup ekosistem moderasi beragama yang ekspansif, memenangkan pertarungan digital, dan mengusung layanan pendidikan yang inovatif dan transformatif. Sedangkan Rencana Aksi Nasional Outlook Kementerian Agama 2024 meliputi: ekosistem moderasi beragama yang ekspansif, meneguhkan politik kebangsaan, memenangkan pertarungan digital, menyajikan layanan keagamaan yang premium, tapi terjangkau, mengusung layanan pendidikan yang inovatif dan transformatif, smart ASN menjawab kebutuhan era digital, dan mengoptimalkan dana umat untuk pengentasan dan pemberdayaan.
Secara khusus, pengembangan program CIU (Cyber Islamic University) pada bab III no. 2, bagian “Mengusung Layanan Pendidikan yang Inovatif dan Transformatif“. Bagian ini ditindaklanjuti dengan menetapkan secara tematik 7 Program Prioritas Tahun 2024 pada UIN Siber yang mencakup: 1) internasionalisasi kampus dan akreditasi unggul (target 18 program studi dan APT unggul), 2) digitalisasi keuangan dan pengembangan unit bisnis (BLU), 3) pengembangan karir dan penempatan kerja alumni, 4) memenangkan media sosial untuk pemasaran dan branding kampus, 5) kerjasama dan kemitraan kampus dengan dunia industri/dunia kerja (pendidikan, riset, dan PkM). 6) Gov-tech dan digitalisasi layanan menuju satu data, dan 7) inovasi kurikulum dan pembelajaran digital.
Tujuh program prioritas pada UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon ini menjadi bagian transformasi kelembagaan dengan tetap menargetkan keunggulan kampus berupa capaian akreditasi unggul pada program studi dan universitas. Hal yang cukup sulit dan membutuhkan kerja serius, kolaboratif, dan didukung desain program yang tepat pada seluruh pengelola atau pelaksana program dalam bentuk mewujudkan “cyber culture” untuk program prioritas siber. Maka upaya percepatan digitalisasi pada seluruh layanan kampus menjadi strategi yang tepat untuk memenuhi capaian atau target yang sudah disusun sesuai peta jalan dan program yang ditetapkan. Sebagai harapan, digitalisasi tata kelola untuk percepatan layanan administrasi, akademik, dan keuangan pada seluruh unit atau lembaga menjadi fokus utama yang dapat memenuhi target pada pengembangan CIU. Pada akhirnya, digitalisasi akan mempercepat dalam mencapai program yang ditetapkan dan efisiensi anggaran, sehingga secara khusus untuk biaya UKT dari mahasiswa lebih murah dan terjangkau.
Demikian sekilas transformasi kelembagaan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Kehadiran universitas siber atau universitas digital ini menjadi harapan bersama dalam memenuhi proyeksi pemerataan pendidikan tinggi, optimalisasi dan efisiensi anggaran, dan tentunya, menghadirkan inovasi pembelajaran digital yang memudahkan dan mempercepat pemenuhan target layanan pendidikan inovatif dan transformatif untuk kemajuan PTKN dan berdampak mashlahah bagi masyarakat.
Cirebon, 25 Mei 2024; Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag. (Penulis).