UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Puslitbang LKKMO Balitbang Diklat Kemenag RI, dan Bank BI Gelar Launching Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Cirebon untuk Perkuat Kearifan Lokal

UIN Siber Cirebon (Kemenag RI, Bank BI Cirebon) — Dalam momen bersejarah, Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon, resmi meluncurkan terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Cirebon. Acara yang diadakan di Ruang Sasana Gunungjati, Kantor Perwakilan BI Cirebon, ini dihadiri tokoh-tokoh penting, termasuk Wakil Rektor II Prof. Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Ag., dan Wakil Rektor III Prof. Dr. Hajam, M.Ag., serta Pejabat Daerah baik tingkat Kota/Kabupaten Cirebon, Para Pimpinan Ormas Islam dari PCNU, PDM, PD Persis, PD PUI, PD Al-Irsyad Al-Islamiyah, PD DMI Kota/Kabupaten Cirebon, dan tokoh masyarakat Cirebon.

Kerja sama penerjemahan ini adalah inisiatif kolaboratif antara Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Selain bertujuan memperkuat kearifan lokal, penerjemahan ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat Cirebon terhadap pemahaman Al-Qur’an dalam bahasa ibu mereka.

Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag., sebagai Ketua Pelaksana, menyampaikan dalam laporannya bahwa program penerjemahan ini dilandasi oleh pentingnya menjaga bahasa ibu sebagai identitas budaya lokal. “Peluncuran Al-Qur’an Terjemahan Bahasa Cirebon ini tidak hanya untuk memperkuat nilai dakwah, tetapi juga melestarikan bahasa Cirebon yang memiliki lebih dari 2 juta penutur,” ujarnya. Hal ini menjadi langkah strategis mengingat bahasa Cirebon berpotensi menghadapi tantangan kepunahan di tengah arus budaya global, terutama di kalangan generasi muda.

Plt. Kepala BI Wilayah Cirebon, Agung Budilaksono, mengungkapkan kebanggaannya atas kerja sama ini. “Kami berterima kasih telah dipercaya mendampingi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dalam peluncuran terjemahan ini. Al-Qur’an adalah pedoman hidup yang universal, dan dengan adanya terjemahan dalam bahasa Cirebon, kita mampu menjembatani pemahaman lintas budaya, tidak hanya di Ciayumajakuning tetapi juga Indonesia,” ujarnya.

Sultan Kacirebonan, Pangeran Abdul Ghani Natadiningrat, SE., menyampaikan apresiasinya, Sultan Kacirebonan juga menekankan bahwa terjemahan ini adalah salah satu bentuk pelestarian budaya yang memperkaya Cirebon. “Al-Qur’an terjemahan Bahasa Cirebon ini adalah wujud nyata dari penghormatan terhadap nilai budaya kita, dan sebagai warisan untuk generasi mendatang,” katanya.

Prof. Dr. Hajam, M.Ag., mewakili UIN Siber Syekh Nurjati, menambahkan bahwa terjemahan ini melengkapi koleksi Al-Qur’an terjemahan dalam bahasa daerah di Indonesia. “Selain sebagai pedoman spiritual, ini juga menjadi media yang memudahkan masyarakat lokal dalam memahami Al-Qur’an,” jelasnya.

PJ Bupati Cirebon, Drs. H. Wahyu Mijaya, SH., M.Si, dan PJ Walikota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si, turut hadir dan menyatakan bahwa terjemahan ini merupakan langkah penting untuk lebih mendekatkan masyarakat Cirebon dengan Al-Qur’an. Mereka berharap terjemahan ini dapat segera diintegrasikan dalam aplikasi Digital Qur’an Kemenag, menambah daftar terjemahan bahasa daerah di platform digital nasional.

PJ Wali Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si, menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah memfasilitasi kegiatan peluncuran Al-Qur’an Terjemahan Bahasa Cirebon. Dalam pidatonya, ia menyebutkan kolaborasi besar dari tiga lembaga yang menjadi kekuatan utama dalam proses ini: Puslitbang Khazanah Lektur dan Badan Pengembangan dari Kementerian Agama, serta UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Ia mengapresiasi LPPM UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sebagai aktor utama yang “membidani” terjemahan ini, menjadikannya sebuah keberkahan dan kebanggaan bagi masyarakat Cirebon.

Drs. Agus Mulyadi juga menekankan dua makna penting dari Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup dan kitab suci yang diturunkan Allah melalui malaikat Jibril dalam bahasa Arab. Kini, dengan penerjemahannya ke dalam Bahasa Cirebon, karya monumental ini semakin dekat dengan masyarakat setempat. Pencapaian ini menjadikan Bahasa Cirebon sebagai bahasa daerah ke-24 yang digunakan untuk menerjemahkan Al-Qur’an, setelah sebelumnya ada 17 bahasa termasuk Bahasa Sunda.

Kepala Puslitbang LKKMO Kemenag RI, Prof. Dr. H. Muh. Isom, S.Ag., M.Ag., menyoroti lima pilar penting dalam pelestarian bahasa daerah, yakni konservasi, perlindungan dari kepunahan, pendigitalan, pembinaan, dan pemanfaatan. “Melalui aplikasi digital, kita membawa Al-Qur’an lebih dekat ke masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa,” tegasnya.

Acara yang dihadiri para alim ulama, pimpinan ormas Islam, akademisi, dan budayawan ini menjadi tonggak penting dalam upaya pelestarian budaya lokal melalui pendekatan spiritual. Semoga terjemahan Al-Qur’an dalam Bahasa Cirebon ini memberikan berkah dan manfaat bagi masyarakat luas.