UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Siap Perluas Kolaborasi Internasional Melalui Pertemuan Strategis dengan Konsulat RI Darwin, Australia

UIN Siber Cirebon – UIN Syekh Nurjati Cirebon (UIN SSC) terus memperkuat posisinya di kancah internasional dengan mengadakan pertemuan penting bersama Konsulat Republik Indonesia (KRI) Darwin, Australia. Pertemuan ini membuka peluang kolaborasi strategis di bidang akademik, riset, dan pengembangan beasiswa. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari persiapan kunjungan delegasi UIN SSC ke Darwin pada April mendatang, yang akan dipimpin oleh Kepala Pusat International Office UIN SSC, Lala Bumela Sudimantara, Ph.D. Juma’at, (13/03/2025).

Rapat koordinasi ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Ayus Ahmad Yusuf; Sekretaris International Office, Ivo Dinasta Yanuar, M.AppLing; serta delegasi program pertukaran pelajar dari Jurusan Tadris Bahasa Inggris, yaitu Cyrila Zahra Tsania, Farah Syifa Mutiara Riyadi, Bustanul Arifin, dan Indra Arfan Aziz. Dalam sambutannya, Dr. Ayus Ahmad Yusuf memperkenalkan latar belakang transformasi kampus dari IAIN menjadi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon pada Mei 2024, yang menandai komitmen universitas dalam memperluas jangkauan akademik dan kolaborasi internasional. Ia menegaskan bahwa program student exchange yang akan segera dilaksanakan bertujuan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan internasional serta berbagi pengalaman pembelajaran di Indonesia dengan komunitas global.

Kepala Pusat International Office, Lala Bumela Sudimantara, Ph.D., dalam sambutannya menjelaskan sejumlah program unggulan internasional yang menjadi fokus UIN SSC pada tahun 2025. Program tersebut meliputi Global e-Scholars Initiative 2025 yang melibatkan University of Adelaide, Australia (peringkat 82 dunia versi QS), dan International Cultural and Communication Centre, Malaysia; Student Exchange 2025 dengan Charles Darwin University (CDU), Australia; serta Syekh Nurjati Global Excellence Scholarship (SN-GES) 2025, yang membuka peluang beasiswa bagi mahasiswa internasional. Selain itu, terdapat pula International Internship 2025 di Jepang yang diperuntukkan bagi mahasiswa UIN SSC, serta AsiaCALL International Conference pada 14–16 November 2025 dengan tema “AI in Language Education: Opportunities, Challenges, and Future Directions.”

Pertemuan ini mendapat sambutan hangat dari Konsul Bagus Hendraning Kobarsih, yang menilai bahwa kunjungan delegasi UIN SSC ke Darwin pada April mendatang merupakan momen yang tepat. Ia menyoroti peran Dr. Nathan Franklin sebagai Associate Vice-Chancellor (AVC) Indonesia di CDU, yang akan menjadi katalisator penting dalam membuka jalur baru untuk kolaborasi akademik dan riset. Dengan posisi strategis Dr. Nathan sebagai penghubung antara CDU dan institusi pendidikan di Indonesia, diharapkan kerja sama ini tidak hanya terbatas pada pertukaran mahasiswa, tetapi juga meluas ke pengembangan riset bersama, pertukaran tenaga pengajar, dan penguatan kapasitas akademik di kedua institusi.

Koordinator Pendidikan Sosial Budaya KRI Darwin, Gina Fadillah, juga menyampaikan apresiasi terhadap rencana kunjungan delegasi UIN SSC ke Darwin. Ia menekankan pentingnya memperkuat kerja sama di bidang akademik, riset, dan pertukaran pelajar antara Indonesia dan Australia. KRI Darwin menyatakan kesiapannya untuk mendukung kelancaran kunjungan ini dengan memfasilitasi pertemuan delegasi UIN SSC dengan berbagai pihak terkait guna memperkuat kolaborasi strategis di masa depan.

Salah satu poin penting yang dibahas dalam pertemuan ini adalah program pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). KRI Darwin menyambut baik inisiatif ini, sejalan dengan upaya Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam mempromosikan kembali Bahasa Indonesia di Darwin. Kehadiran Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) yang baru di Canberra membuka peluang bagi UIN SSC untuk memperluas jaringan pengajaran BIPA di Australia. Dalam hal ini, KRI Darwin berkomitmen memfasilitasi komunikasi antara UIN SSC dan Atdikbud di Canberra guna mempercepat realisasi program tersebut.

Selain itu, Halal Centre UIN SSC mendapat apresiasi dari KRI Darwin. Sebagai pemasok sapi terbesar ke Indonesia, Darwin menghadapi isu legalitas halal dalam perdagangan daging yang menjadi perhatian utama. KRI Darwin menilai bahwa Halal Centre UIN SSC memiliki potensi besar dalam memastikan kehalalan produk impor dari Australia, memperkuat kepercayaan konsumen.

Dukungan penuh juga diberikan untuk program Syekh Nurjati Global Excellence Scholarship (SN-GES) untuk mahasiswa internasional, yang dinilai memiliki potensi besar untuk menarik mahasiswa internasional ke UIN SSC. KRI Darwin mengusulkan agar program ini dikolaborasikan dengan New Colombo Plan Scholarship, yang telah sukses dijalankan di beberapa universitas Indonesia, termasuk Universitas Pendidikan Nasional, Bali. Melalui kolaborasi ini, UIN SSC berpeluang menjadi tuan rumah bagi mahasiswa Australia yang ingin mempelajari bahasa dan budaya Indonesia secara langsung di Cirebon.

Selain itu, untuk memperkuat jaringan akademik, KRI Darwin berencana memfasilitasi pertemuan antara delegasi UIN SSC dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Northern Territory. Selain itu, delegasi juga dijadwalkan bertemu dengan mahasiswa PhD asal Indonesia di CDU untuk membahas regenerasi proyek riset PhD yang berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi riset jangka panjang dan memperkuat hubungan akademik antara UIN SSC dan CDU.

Sebagai bentuk komitmen dalam mempererat kerja sama bilateral, KRI Darwin berjanji untuk membuka jalur resmi kemitraan antara UIN SSC dan CDU dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi berstandar global. Lebih dari itu, KRI Darwin juga akan menjembatani kemitraan antara UIN SSC dan Northern Territory Department of Education untuk mendukung rekrutmen mahasiswa UIN SSC yang berminat menjadi pengajar bahasa Indonesia di Northern Territory.

Kolaborasi ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat posisi UIN SSC sebagai pusat riset dan kolaborasi internasional. Langkah ini tidak hanya memperluas jaringan akademik UIN SSC di Australia, tetapi juga mempererat hubungan bilateral Indonesia-Australia di bidang pendidikan, riset, dan kebudayaan. Keberhasilan ini mencerminkan tekad UIN SSC untuk terus beradaptasi dan berkembang di tengah dinamika global, menjadikannya sebagai pusat keunggulan akademik yang mampu bersaing di tingkat internasional.