
UIN Siber Cirebon — Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang dikenal luas sebagai Cyber Islamic University (CIU), kembali menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat mutu pendidikan Islam berbasis digital. Salah satu bentuk nyatanya adalah pelaksanaan Asesmen Lapangan Akreditasi dari BAN-PT bagi Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) di bawah Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI), yang digelar selama tiga hari sejak Sabtu hingga Senin, 31 Mei–2 Juni 2025.
Mengusung semangat transparansi dan akuntabilitas, asesmen ini dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring) dengan menghadirkan dua asesor nasional dari BAN-PT, yakni Dr. Rasyidah, M.Ag. (UIN Ar-Raniry Banda Aceh) dan Dr. Hafidah, M.Ag. (UIN Raden Mas Said Surakarta). Seluruh rangkaian kegiatan dipandu oleh Dr. Jaja Suteja, M.Pd.I., selaku Wakil Dekan II FDKI. (02/06).
Apresiasi dan Rekomendasi dari BAN-PT
Dalam sesi penutupan, kedua asesor menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kemajuan dan kualitas pelaksanaan tridarma perguruan tinggi di Prodi PMI, serta memberikan sejumlah rekomendasi strategis untuk penguatan institusional ke depan.
Dr. Rasyidah menyoroti kekuatan visi-misi prodi yang sudah terintegrasi dengan tujuan universitas, serta struktur organisasi yang rapi dan tata pamong yang baik. Ia juga memuji keberadaan laboratorium praktis yang dikelola melibatkan mahasiswa serta pendekatan monev (monitoring dan evaluasi) yang bukan hanya formal, tetapi juga bersifat pendampingan aktif.
“Kampus ini adalah kebanggaan Indonesia sebagai kampus siber pertama. Harapan kami, integrasi visi misi ke dalam kemitraan industri dan internasionalisasi harus terus diperkuat,” ujarnya.
Rekomendasi lain meliputi:
- Perluasan partisipasi mahasiswa asing dan program mobilitas global.
- Penguatan SDM melalui studi lanjut S3 dan pelatihan berbasis BSNP.
- Percepatan peningkatan sarana digital sebagai ciri khas kampus siber.
- Kurikulum perlu terus disesuaikan dengan standar global.
- Dukungan pada publikasi riset terindeks dan kegiatan internasional.
Pemanfaatan Aplikasi SĀDAYA dan inisiatif Desa Digital sebagai contoh inovasi edukatif berbasis teknologi.
Sementara itu, Dr. Hafidah menekankan bahwa Prodi PMI memiliki potensi besar untuk go internasional, baik dalam kolaborasi riset maupun kerja sama dengan NGO internasional.
“Mahasiswa dan alumni Prodi PMI menunjukkan kualitas luar biasa. Kolaborasi dengan mitra global, seperti Al-Azhar dan NGO dunia, sangat memungkinkan. Kurikulum bisa distandardisasi agar setara dengan program serupa di luar negeri,” ujarnya.
Ia juga mendorong adanya pendekatan multidisipliner dalam kajian urban dan rural, agar tidak terjebak dalam satu perspektif tunggal, melainkan kolaboratif dengan bidang lain seperti ekonomi atau tarbiyah.
Arahan Rektor: Lompatan Menuju Akreditasi Unggul dan Internasionalisasi
Dalam sambutannya sebelum menutup secara resmi asesmen, Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., mengucapkan terima kasih kepada para asesor, pimpinan fakultas, dosen, tim LPM, LPPM, tim Pustikom, alumni, dan mahasiswa atas komitmen bersama dalam menjaga mutu akademik.
“Prodi PMI telah melampaui banyak indikator utama tridarma perguruan tinggi. Kita harus terus gigih mendorong pelayanan digital, efisiensi anggaran, dan inovasi berkelanjutan dalam pendidikan Islam digital,” ungkapnya.
Rektor juga menegaskan rencana strategis universitas untuk:
- Mendorong program internasionalisasi prodi melalui kerja sama dengan negara-negara seperti Thailand dan Arab Saudi.
- Menargetkan sertifikasi internasional dosen dan peningkatan kompetensi melalui BSNP.
- Membuka peluang PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) internasional.
- Menyusun ulang program dan anggaran pada Juli 2025 untuk mendukung skema digitalisasi dan globalisasi.
- Mengoptimalkan jalur industri Pantura untuk membuka jejaring penempatan alumni secara lebih luas.
Masa Depan PMI: Dari Cirebon untuk Dunia
Prodi PMI dinilai telah menunjukkan kekuatan dalam riset, pengabdian, serta relevansi kurikulum dengan kebutuhan masyarakat. Dengan capaian masa studi rata-rata 4,3 tahun dan IPK rerata 3,51, prodi ini dinilai layak menyandang predikat unggul, sekaligus menjadi prototipe pengembangan pendidikan Islam berbasis digital dan global di Indonesia.
Melalui proses asesmen ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon tak hanya menargetkan akreditasi, tetapi juga membangun fondasi masa depan pendidikan tinggi Islam yang inklusif, inovatif, dan mendunia.