
UIN Siber Cirebon (Surabaya) – Dunia akuntansi tengah menghadapi era baru yang penuh tantangan dan peluang, seiring melesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI). Isu transformasi profesi akuntansi di tengah revolusi teknologi menjadi sorotan utama dalam International Conference KRAXII yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga, 2–3 Juni 2025.
Mengangkat tema besar tentang masa depan profesi akuntan di era digital, konferensi yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd) ini berhasil mencuri perhatian komunitas akademik global. Sebanyak 470 makalah ilmiah dari berbagai negara seperti Malaysia, Australia, Inggris, dan Tiongkok dikurasi ketat melalui proses blind peer-review, mempertegas reputasi KRAXII sebagai forum ilmiah unggulan di bidang akuntansi.
Dekan FEB Universitas Airlangga sekaligus Ketua IAI KAPd, Prof. Dr. Dian Agustia, S.E., M.Si., Ak., CA, menekankan pentingnya perubahan paradigma dalam pendidikan dan praktik akuntansi.
“Kita berada di titik kritis. Inovasi teknologi, khususnya AI, tidak hanya mengubah metode pembelajaran, tapi juga mendesak akuntan menjadi pemimpin pemikiran, penjaga etika, dan penggerak keberlanjutan,” ungkapnya saat membuka konferensi.
Salah satu sorotan menarik datang dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang menegaskan kiprahnya dalam kancah akademik internasional. Dosen muda Aditya Achmad Rakim, S.E., M.E., membedah strategi pemilihan saham berbasis potensi apresiasi modal dan stabilitas dividen, memberikan wawasan praktis untuk pengambilan keputusan investasi yang lebih cerdas dan berbasis data.
Sementara itu, dua mahasiswa dari jurusan Akuntansi Syariah dan Perbankan Syariah, Raditya Rabert Priatna dan Palagan Abiyyu Gumelar, sukses memikat audiens dengan presentasi mengenai penerapan strategi Magic Formula Greenblatt. Mereka membuktikan bagaimana metode analisis keuangan yang sistematis, jika dikombinasikan dengan pendekatan teknologi, dapat menghasilkan seleksi saham yang bernilai tinggi di pasar modal Indonesia.
Menurut H. Ridwan Widagdo, M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Syariah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, partisipasi aktif sivitas kampusnya mencerminkan komitmen dalam mencetak akademisi dan praktisi yang relevan, adaptif, dan siap bersaing di era AI.
“Kami percaya bahwa integrasi antara teknologi dan akuntansi adalah keniscayaan. Konferensi ini memperlihatkan bahwa generasi baru akuntan tidak hanya mampu membaca angka, tapi juga menavigasi kompleksitas dunia digital dengan integritas dan visi keberlanjutan,” tuturnya.
Sementara Dr. H. Didi Sukardi, S.H., M.H., selaku Dekan FEBI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap pencapaian tersebut.
“Saya sangat bangga dengan capaian dosen dan mahasiswa kami. Partisipasi mereka di konferensi ilmiah internasional ini tidak hanya membuktikan kualitas akademik FEBI, tetapi juga menunjukkan bahwa mahasiswa kami siap bersaing secara global, dengan riset yang aplikatif dan relevan di era digital,” ujarnya.
Seluruh makalah yang dipresentasikan dalam konferensi ini telah melalui proses blind peer-review yang ketat dan kredibel, memastikan kualitas dan integritas ilmiah tetap terjaga. Kehadiran UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam KRAXII 2025 menegaskan komitmen kampus dalam membentuk generasi akuntan yang adaptif, inovatif, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keberlanjutan dan etika di tengah arus teknologi.
Konferensi KRAXII 2025 menegaskan bahwa masa depan akuntansi bukan hanya soal neraca dan laporan laba rugi—tetapi tentang bagaimana teknologi, etika, dan pendidikan berpadu menciptakan masa depan profesi yang lebih cerdas dan bermakna.