
UIN Siber Cirebon – Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon terus memperkuat langkahnya sebagai pelopor pendidikan tinggi berbasis digital dengan menggelar rapat teknis persiapan Ujian Proposal Tesis Online PJJ PAI S2 serta pembahasan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) jenjang Magister Pendidikan Agama Islam (PAI), Rabu, 23 April 2025.
Rapat yang berlangsung di ruang lantai 2 Pascasarjana ini dibuka oleh Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Ag., yang menekankan pentingnya koordinasi dan kesiapan teknis dalam menyukseskan ujian online perdana ini.
“Karena ini adalah ujian online pertama, tidak boleh ada celah. Harus disiapkan dengan matang dari sisi teknis, SDM, hingga sistem pendukungnya,” tegas Prof. Ilman.
Rapat ini membahas dua agenda besar: pelaksanaan ujian proposal tesis online dan teknis ujian masuk calon mahasiswa baru PJJ PAI S2. Sebanyak 85 mahasiswa telah menyerahkan draft proposal, dan akan diuji dalam dua tahap: tahap pertama 35 orang, tahap kedua 40 orang. Ujian akan digelar melalui Zoom Meeting, dengan 5 breakout room, dipimpin oleh pimpinan sidang dan didukung oleh tim IT, penguji, serta tim MONEV.
Ketua Prodi PJJ PAI S2, Moh Ali, M.Ag., menyampaikan bahwa karena belum tersedia pembimbing akademik khusus di program PJJ, maka proses review dilakukan langsung oleh prodi. Ia juga memaparkan alur teknis, penjadwalan, pemantauan, dan rekaman ujian yang akan menjadi bagian dari laporan keuangan dan SPI.
“Kami pastikan tidak hanya proses, tapi juga kualitas pelaksanaan sesuai standar mutu yang berlaku,” jelas Moh Ali.
Selain ujian tesis, agenda penting lainnya adalah persiapan ujian masuk bagi calon mahasiswa baru PJJ PAI S2. Dari 305 pendaftar, 82 orang telah melakukan pembayaran, termasuk di antaranya pendaftar dari luar negeri (Malaysia). Rapat menyepakati ujian tetap digelar dalam gelombang pertama, namun waktunya akan dilaksanakan setelah proses akreditasi APT selesai, untuk memastikan seluruh kesiapan optimal.
Warek II, Dr. Jamali, M.Ag., mengingatkan pentingnya menjaga profesionalisme dan kualitas pelaksanaan seleksi.
“Kita ingin menunjukkan manajemen SPMB yang baik dan profesional. Mulai dari soal, SK panitia, tim penguji, hingga integrasi teknis harus dipersiapkan matang,” ujarnya.
Penguatan Kolaborasi: Prodi, UPT, Pustikom hingga Akademik
Rapat juga menyoroti pentingnya sinergi antarunit: mulai dari Prodi, UPT PJJ, Pustikom, hingga Akademik Pascasarjana. Untuk menjamin kelancaran, pembagian tugas telah dilakukan secara rinci. Tercakup di dalamnya adalah PIC teknis Zoom, pengelola breakout room, penguji, pimpinan sidang, serta tim monitoring dan evaluasi (MONEV).
Selain itu, pembahasan khusus menyangkut kualifikasi pengajar dan penguji sesuai regulasi Kemenristekdikti dan PMK terbaru juga digodok, memastikan bahwa dosen yang terlibat memenuhi standar kompetensi dan administratif.
Kurikulum dan TOEFL: Butuh Keputusan Strategis
Diskusi juga mencuatkan isu kurikulum PJJ PAI S2 dan status ujian TOEFL sebagai bagian dari seleksi atau syarat kelulusan. Disepakati bahwa materi Bahasa Inggris akan disusun menyerupai format TOEFL dan akan dikoordinasikan dengan Pusat Pengembangan Bahasa (PPB). TOEFL akan dijadikan sebagai syarat kelulusan di semester 3, dengan mekanisme pembayaran yang akan ditetapkan kemudian.
Rapat ditutup dengan kesepakatan bahwa pembahasan kurikulum perlu waktu tersendiri. Acara diakhiri dengan pembacaan hamdalah sebagai simbol kebersamaan dan semangat kolaboratif.
Transformasi Digital Pascasarjana UIN Siber Cirebon
Rapat ini menjadi bukti nyata kesiapan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam menjalankan model pendidikan tinggi jarak jauh berbasis teknologi. Dari ujian hingga penerimaan mahasiswa baru, semua diarahkan menuju ekosistem digital yang efektif, akuntabel, dan berkualitas.
UIN Siber Cirebon bukan hanya siap menyelenggarakan pendidikan jarak jauh—tetapi juga menciptakan standar baru bagi transformasi pendidikan tinggi di Indonesia.