Urban Farming Masuk Sekolah: Mahasiswa KKN 93 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Ajak Siswa SDN Sende Menanam Kangkung untuk Ketahanan Pangan Keluarga

UIN Siber Cirebon (Sende) – Suasana berbeda tampak di halaman SDN 1 dan SDN 2 Desa Sende, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Tanah sekolah yang biasanya kosong, kini dipenuhi gelas-gelas bekas yang disulap menjadi pot tanaman kangkung. Inilah hasil kegiatan “Urban Farming Masuk Sekolah”, program inovatif dari Kelompok KKN 93 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang mengajarkan anak-anak praktik bertani sederhana sebagai langkah awal mendukung ketahanan pangan keluarga.

Belajar Menanam, Belajar Mandiri

Dalam kegiatan yang digelar pada Senin (11/08), mahasiswa KKN menggandeng siswa kelas 5 SDN 1 dan SDN 2 Sende untuk belajar mengenal tanaman dan langsung mempraktikkan cara menanam kangkung dengan media tanam sederhana dari gelas plastik bekas. Dimulai dengan penyampaian materi dasar di dalam kelas, siswa diajak memahami pentingnya tanaman hijau, jenis-jenis tanaman sayuran, serta cara perawatannya.

“Kami ingin memperkenalkan konsep urban farming sejak dini, bahwa bercocok tanam tidak harus di lahan luas. Bahkan di rumah, dengan media sederhana seperti pot atau gelas bekas, kita bisa menanam sayuran untuk kebutuhan sehari-hari. Ini bisa menjadi langkah kecil menuju ketahanan pangan keluarga,” ujar Hidayat, Ketua Kelompok KKN 93.

Antusiasme Siswa, Metode Praktik yang Menyenangkan

Setelah sesi materi, anak-anak diajak ke luar kelas untuk menanam bibit kangkung. Dengan penuh semangat, mereka menyiram tanah, menanam bibit, dan memberi nama pada “kebun mini” mereka masing-masing. Metode praktik langsung ini terbukti membuat anak-anak lebih mudah memahami proses menanam sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap tanaman yang mereka rawat.

Program ini tidak berhenti pada hari itu saja. Mahasiswa KKN juga menjadwalkan kunjungan lanjutan untuk memantau pertumbuhan tanaman dan mendengarkan cerita siswa tentang pengalaman merawat tanaman di rumah.

Sekolah Apresiasi, Ingin Program Berlanjut

Program edukatif ini mendapat respon positif dari pihak sekolah. Kepala SDN 1 Sende, Sri Ampera Wati, menyampaikan apresiasinya:

“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Anak-anak bukan hanya belajar teori, tapi juga langsung mempraktikkan dan melihat hasilnya. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan di tahun-tahun berikutnya.”

Senada dengan itu, Nurliyah, guru kelas 5 SDN 2 Sende, menambahkan:

“Metode ini kreatif dan sederhana, namun memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Anak-anak jadi tahu bahwa mereka bisa berkontribusi menjaga lingkungan dan mendukung ketahanan pangan keluarga.”

Langkah Kecil, Dampak Besar

Program urban farming ini menjadi media edukasi lingkungan sekaligus pembelajaran hidup yang penting. Anak-anak belajar bagaimana menyediakan pangan sehat dari pekarangan sendiri, menjaga lingkungan, dan menjadi bagian dari solusi menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi program berkelanjutan yang bisa diadopsi oleh sekolah-sekolah lain. Dengan memberdayakan generasi muda sejak dini, urban farming bukan lagi sekadar tren, tetapi menjadi bagian dari gaya hidup berkelanjutan yang dimulai dari ruang belajar.