
UIN Siber Cirebon (Kab.Cirebon) – Komitmen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi kembali terbukti. Kali ini, melalui kiprah dosen Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Wisnu Hatami, M.Pd., yang diundang sebagai narasumber utama dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPS Kabupaten Cirebon, Rabu, 21 Mei 2025.
Acara yang digelar di Aula SMPN 1 Sumber, Kabupaten Cirebon, ini dihadiri lebih dari 70 guru IPS tingkat SMP se-Kabupaten Cirebon. Mengusung tema “Membangun Komunikasi Efektif, Interaktif, dan Kontekstual dalam Pembelajaran IPS”, kegiatan ini menjadi ajang penting dalam meningkatkan kapasitas profesionalisme guru di tengah tantangan zaman yang semakin dinamis.
Ketua MGMP IPS Kabupaten Cirebon, Sukirna, S.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran narasumber dari UIN Siber. “Kegiatan ini menjadi ruang berbagi dan belajar yang sangat kami butuhkan untuk menguatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Wisnu Hatami, M.Pd. menekankan bahwa komunikasi efektif merupakan pilar utama dalam proses belajar mengajar, terlebih di mata pelajaran sosial yang menuntut pemahaman kontekstual dan dialogis.
“Dari 10 keterampilan dasar mengajar guru, hampir semuanya membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik. Maka, tema ini sangat penting agar guru mampu menghadirkan pembelajaran IPS yang kontekstual dan bermakna,” ungkapnya.
Antusiasme peserta terlihat sepanjang sesi berlangsung. Para guru aktif berdiskusi dan menyampaikan pengalaman mereka dalam menghadapi berbagai tantangan di kelas. Salah satu peserta, Ibu Dewi dari SMPN 1 Ciledug, menyebut materi yang disampaikan sangat membumi dan aplikatif.
“Kami sangat terbantu dengan pendekatan kontekstual yang dijelaskan Pak Wisnu. Ini memberi warna baru dalam cara kami mengajar IPS,” katanya.
Kegiatan ini juga mencerminkan semakin kuatnya kolaborasi antara UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon—yang juga dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU)—dengan komunitas pendidikan di wilayah Ciayumajakuning, khususnya Kabupaten Cirebon.
Ke depan, kerja sama semacam ini diharapkan tidak hanya terbatas pada pelatihan guru, tetapi juga diperluas dalam bentuk penelitian kolaboratif, pengembangan media pembelajaran digital, hingga program peningkatan kompetensi berkelanjutan bagi para pendidik.