“Wujudkan SDGs, KKN Kelompok 36 UIN Siber Cirebon Gencarkan Pelatihan Hidroponik di Desa Jadimulya”

UIN Siber Cirebon (Jadimulya) – Inovasi pertanian ramah lingkungan menjadi fokus utama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 36 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang menggandeng masyarakat Desa Jadimulya, Kecamatan Gunung Jati, melalui sosialisasi dan pelatihan penanaman semi-hidroponik. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 25 Juli 2025, bertempat di Posyandu Balita Tunas Inti, mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB, dan diikuti perangkat desa, ibu-ibu PKK, serta warga sekitar dengan antusias tinggi.

Pelatihan ini memperkenalkan tiga metode hidroponik sederhana dengan memanfaatkan barang bekas seperti botol plastik, gelas air mineral, dan galon. Menariknya, mahasiswa KKN juga memperkenalkan konsep budidaya ikan lele dalam ember (biofloc) yang dikombinasikan dengan penanaman sayuran seperti kangkung. Sistem ini memungkinkan penggunaan air secara sirkulasi sehingga hemat biaya, ramah lingkungan, dan mampu menghasilkan sayuran segar sekaligus protein hewani bagi keluarga.

Dr. Yuyun Maryuningsih, M.Pd., Dosen Pembimbing Lapangan sekaligus pemateri pelatihan, menekankan pentingnya kegiatan ini untuk mendukung kemandirian pangan dan pelestarian lingkungan.


“Sayur-sayuran dan bahan dapur bisa ditanam sendiri di sekitar rumah untuk mengurangi pengeluaran rumah tangga. Ini bukan hanya soal tanaman, tetapi upaya bersama mengedukasi masyarakat agar ramah lingkungan,” ujarnya.

Hidroponik untuk Ketahanan Pangan dan SDGs

Program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama:
✅ SDGs Nomor 2: Zero Hunger – Mendukung ketahanan pangan dengan mengajak masyarakat menanam sayuran sehat meski lahan terbatas.

✅ SDGs Nomor 3: Good Health and Well-being – Mendorong pola konsumsi sayuran segar dan sehat, bebas pestisida, demi kesehatan keluarga.

Selain praktik menanam, peserta juga dilatih cara menyemai bibit, menggunakan nutrisi hidroponik, hingga tips perawatan tanaman. Para peserta terlihat antusias mencoba secara langsung, bahkan sebagian menyatakan tertarik menjadikan ini sebagai peluang usaha keluarga.

Sekretaris Desa Jadimulya, Budianto, mengapresiasi program inovatif mahasiswa KKN ini.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Jadimulya. Kami mengapresiasi konsep teman-teman mahasiswa yang selaras dengan SDGs,” ungkapnya.

Ketua KKN Kelompok 36 menambahkan bahwa program ini diharapkan menjadi solusi pemanfaatan lahan sempit di wilayah padat penduduk.

“Kami ingin memberikan alternatif pertanian yang mudah, murah, dan produktif agar masyarakat bisa mandiri pangan sekaligus memiliki peluang usaha,” jelasnya.

Melalui pelatihan ini, mahasiswa KKN tidak hanya membangun kesadaran pentingnya pertanian urban, tetapi juga menggerakkan masyarakat untuk menciptakan lingkungan hijau yang produktif, mandiri, dan berkelanjutan.