“Basiran, Dosen IAIN Cirebon: Mahasiswa dan Dosen Berperan Aktif dalam Pelestarian Warisan Budaya”

IAIN Cirebon – Dalam upaya melestarikan nilai-nilai tradisi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari Warisan Budaya Takbenda Kota Cirebon, Seminar dan Workshop Panjang Jimat di Keraton Kanoman, kegiatan digelar di Bangsal Jinem Keraton Kanoman mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Selasa, (19/12/2023).

Basiran, S.Ag., MA., dosen dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dipercaya menjadi narasumber utama dalam kegiatan yang dihelat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon. Bertema “Peran Pendidikan Agama melalui Nilai-nilai Maulid Nabi Muhammad SAW dalam Membangun Karakter Religius Berbasis Kearifan Lokal,” acara ini menjadi bagian penting dalam menjaga dan mengangkat nilai-nilai agama serta kearifan lokal.

Dalam sambutannya, Agus Sukmanjaya, S.Sos., Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, menggarisbawahi tujuan utama kegiatan ini dalam rangka pelestarian nilai tradisi yang kaya dalam Warisan Budaya Takbenda Kota Cirebon.

Basiran, S.Ag., MA., memberikan materi yang menggugah dalam seminar ini. Beliau menyampaikan pandangannya terkait pentingnya integrasi nilai-nilai agama dalam membangun karakter religius yang berakar pada kearifan lokal, menyoroti peran nilai-nilai Maulid Nabi Muhammad SAW.

Makna Maulid Nabi dalam Pendidikan dan Kearifan Lokal

Seminar ini menyoroti pentingnya karakter berbasis kearifan lokal dalam pendidikan agama Islam. Basiran menggali nilai-nilai ahlak dari kehidupan Nabi Muhammad Saw yang menjadi landasan penting dalam membentuk karakter individu dan masyarakat, terutama dalam konteks kearifan lokal.

Menurutnya, akhlak yang baik merupakan fondasi dalam membentuk hubungan sosial yang harmonis, membangun kepribadian yang kuat, dan menjaga kehormatan serta kredibilitas individu. Nilai-nilai ahlak yang terpatri sejak dini juga membantu dalam konteks profesionalisme seseorang.

Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal

Basiran menekankan perlunya pendidikan karakter sebagai usaha sistematis dalam mengembangkan nilai-nilai moral. Melalui perayaan Maulid Nabi, tujuan utamanya adalah menanamkan nilai-nilai keimanan, kesederhanaan, kejujuran, dan kasih sayang. Workshop ini juga bertujuan menumbuhkan kepribadian yang berempati dalam berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitar.

Implementasi Kearifan Lokal dalam Pendidikan

Dalam seminar yang penuh inspirasi ini, Basiran juga mengulas tentang pentingnya mengintegrasikan kearifan lokal dalam pendidikan melalui Maulid Nabi Muhammad SAW. Pengembangan kurikulum, penggunaan kisah Nabi dalam konteks lokal, dan melibatkan tokoh masyarakat dalam perayaan Maulid Nabi menjadi beberapa langkah implementasi yang disoroti.

Penggunaan seni tradisional dan pertunjukan budaya lokal juga menjadi aspek penting dalam menyampaikan pesan-pesan agama. Basiran menekankan bahwa dengan menyatukan agama dan kearifan lokal, pesan-pesan agama dapat diterima secara lebih baik oleh masyarakat sambil tetap menjaga dan menghargai kearifan lokal mereka.

Tidak hanya dosen, melainkan juga mahasiswa dari berbagai kelas Jurusan PGMI turut serta meramaikan acara ini. Kehadiran aktif mereka mengukuhkan komitmen generasi muda IAIN Syekh Nurjati Cirebon dalam melestarikan nilai-nilai budaya.

Partisipasi mahasiswa ini tidak hanya menjadi sekadar tambahan jumlah peserta, tetapi menjadi bagian terang dalam usaha pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dalam pendidikan agama.

Seminar dan Workshop Panjang Jimat di Keraton Kanoman tidak sekadar menjadi ruang pembelajaran, melainkan bukti nyata bahwa melibatkan generasi muda dalam pelestarian warisan budaya adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih berarti bagi identitas dan tradisi Kota Cirebon.