Cabang Kaligrafi IAIN Cirebon Mendapatkan Juara 3 pada IPPBMM VIII SUKA Yogyakarta

Abdul Latif didampingi Hj. Ery Khaeriyah, S.Ag., M.A. (pembia) berhasil meraih juara 3 dalam cabang lomba kaligrafi dekorasi pada IPPBMM VIII di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

IAIN Syekh Nurjati Cirebon kembali menorehkan prestasi dalam event IPPBMM (Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa) yang diselenggarakan di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Abdul Latif, mahasiswa jurusan PAI semester 2 berhasil meraih juara 3 dalam cabang lomba Kaligrafi Dekorasi Meskipun lomba ini diselenggarakan. untuk PTKIN se-wilayah Jawa dan Madura, namun persaingan dalam lomba kaligrafi ini cukup ketat dikarenakan ada beberapa peserta yang merupakan pemain dalam event MTQ Nasional sebelumnya. Kamis (24/06)

Ucapan syukur dan terima kasih disampaikan Abdul Latif kepada semua pihak yang telah mendukungnya, terutama kepada orang tua, para pembina, dan pihak lembaga (kampus) atas doa, binaan, arahan dan bimbingan, serta support terutama fasilitas peralatan yang disiapkan untuk mendukungnya dalam lomba tersebut.
Selanjutnya, Hj. Ery Khaeriyah, S.Ag., M.A. selaku pembina, selain menyampaikan rasa syukurnya atas prestasi yang telah dicapai Abdul Latif, juga berharap agar tidak mudah merasa puas dengan prestasi yang telah diraih dan menjadi lebih terpacu untuk berlatih lebih giat dalam rangka meningkatkan kualitas dan kemampuannya, serta mampu mengevaluasi karya-karya yang dihasilkannya sehingga menjadi lebih baik lagi nantinya. Sebagai pembina, Ery Khaeriyah juga berharap agar ke depan lembaga bisa mengadakan kegiatan pembinaan secara rutin dan berkala untuk semua cabang dan potensi mahasiswa, sehingga mahasiswa bisa mendapatkan bekal keterampilan, meningkat kemampuannya, dan bisa berprestasi lebih baik lagi.

Dalam lomba kaligrafi Dekorasi ini dibutuhkan tidak hanya keterampilan dalam menulis dan menggoreskan kuas dan cat untuk huruf dan hiasannya, tapi juga kemampuan dalam memenej waktu dan mental, sehingga diperlukan jam terbang (pengalaman lomba) yang banyak agar bisa tampil secara maksimal dengan penuh ketenangan. Lomba ini tidak hanya menekankan tulisan yang indah sesuai kaidah khat, tapi juga keindahan desain, tata warna dan hiasan dekoratifnya. Bahkan lebih dari itu, dalam aspek tulisan tidak boleh ada kesalahan, karena kesalahan dalam penulisan huruf dapat mengakibatkan perubahan/kesalahan makna. Oleh karena itu, dalam event ini aspek kebenaran tulisan mendapatkan porsi nilai terbesar yaitu 40% dibanding aspek lainnya yaitu kaidah khat, dan desain, imajinasi dan finishing yang masing-masing penilaiannya hanya 30%.

Menurut Abdul Latif, sebagaimana cabang lainnya, perlu persiapan dalam menghadapi lomba. Persiapan ini dilakukan melalui latihan dan pembinaan. Persiapan dilaksanakan diawali dengan tahapan seleksi peserta, lalu latihan secara khusus dan pembinaan dengan cara peserta menyetor karya latihan kepada pembina, kemudian dievaluasi oleh pembina dimana peserta mendapatkan masukan dan arahan untuk perbaikan, selanjutnya dilakukan latihan bersama dalam bentuk try out untuk menghitung kemampuan dalam memenej waktu agar kecepatan dalam membuat karya dapat meningkat. Dalam latihan/pembinaan ini ada beberapa aspek yang dilatih/dibina, diantaranya kemampuan menulis dan merangkai beberapa jenis khat dan menuangkannya dengan kuas dan cat, membuat desain dan tata warna. Selain itu latihan membuat karya ini harus sambil berhitung waktu dan mengolah kecepatan dalam membuat karya karena lomba dilaksakan selama 7 jam. Sedangkan untuk pelaksanaan lomba, desain dan tata warna sudah disiapkan sebelumnya, begitu pula ayat yang akan ditulis karena sudah diberikan oleh panitia pada saat technical meeting sehari sebelumnya.