Dalam rangka meningkatkan pemahaman akan sumber sejarah, Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon, bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan SKI menyelenggarakan acara Web Seminar atau webinar dengan menggandeng dua institusi besar, dalam hal ini Arsip Nasional RI dan Perpustakaan Nasional RI, dengan Mengusung tema “Mengenal Ragam Sumber Sejarah di Arsip Nasional dan Perpustakaan Nasional”. Kamis, (20/05/2021)
Kegiantan webinar tersebut menghadirkan dua Narasumber, yakni Bapak Akhmad Nakhrowi S.Hum sebagai arsiparis ahli dari Arsip Nasional Republik Indonesia, serta Bapak Frial Ramadhan Supratman sebagai Pustakawan ahli dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Kegiatan Semibar dibuka oleh Ketua Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Aah Syafaah, M.Ag, dan dan dihadiri lebih kurang 100 orang peserta terdiri dari Mahasiswa Jurusan SKI, Pustakaawn, Arsiparis, serta masyarakan umum, dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube.
Dalam sanbutannya Aah Syafaah, M.Ag, (Ketua Jurusan SKI) menyampaikan acara ini adalah bagian dari representasi penelusuran sumber sejarah secara nyata, yang dalam hal ini harus dihadapi oleh mahasiswa-siswi di kemudian hari. Oleh karenanya acara ini berguna sebagai pembekalan bagi para mahasiswa-siswi sejarah kebudayaan islam khususnya dan masyarakat peminat sejarah pada umumnya. “Untuk kemudian dapat melakukan penelusuran sumber dengan baik serta mengenali dengan seksama ragam-ragam sumber sejarah yang ada, baik di Arsip Nasional maupun Perpustakaan Nasional RI”, Pungkasnya.
Dalam pemaparannya materinya, Bapak Akhmad Nakhrowi menyampaikan, representasi arsip pada masa sekarang mengalami suatu perubahan yang cukup siginifikan, mulai dari yang bentuknya konvensional, yakni dalam bentuk naskah kuno ataupun arsip lama, sampai kepada bentuk audio visual yang modern seperti tayangan wawancara visual ataupun film yang pada saat ini bisa kita nikmati. Di sisi lain. Sedangkan Bapak Frial Ramadhan Supratman (Narasumber) dalam penyampaian materinya beliau mengatakan, banyak sumber-sumber berupa surat kabar yang belum terjamah dan menanti untuk kemudian diteliti oleh para sejarawan kemudian. Ia juga memberikan semangat kepada para sejarawan muda untuk kemudian dapat melakukan penelitian langsung pada sumbernya.
“Jadi berhubung sekarang sedang masa pandemi dan barangkali di antara para mahasiswa kesulitan untuk dapat ke perpustakaan nasional dan arsip nasional untuk melakukan interaksi terhadap sumber, maka saya berinisiatif untuk menghadirkan arsip nasional dan perpustakaan nasional ke kampus kita di Cirebon, dengan menghadirkan 2 orang narasumber ahli yang insyallah mumpuni untuk dapat memaparkan berkaitan ragam sumber sejarah di ANRI dan Perpusnas,” Tandas beliau. (ADIT)