IAIN Cirebon – IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi pusat perhatian dalam acara monumental “Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Rencana Strategis Perguruan Tinggi Keagamaan Islam se-Indonesia.” Dalam kegiatan yang berlangsung di Luxton Hotel dari tanggal 14 hingga 16 Desember 2023, sebanyak 20 tim perencana keuangan dari IAIN seluruh Indonesia hadir untuk menggali potensi kolaborasi dan perencanaan strategis. Dan Ida Nur Khosim dari Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama hadir sebagai narasumber.
Ir Hj Sunarini, M.Kom, Kepala Biro AUAK IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yang juga menjadi ketua pelaksana kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari perencanaan sebelumnya yang digelar di Serpong-Tanggerang. Dalam sambutannya, Sunarini mengungkapkan bahwa IAIN Syekh Nurjati Cirebon diberi amanat menjadi tuan rumah kegiatan Perkin tahun 2024 dan Restra tahun 2025-2029 untuk semua IAIN di Indonesia.
“Hadirnya 20 tim perwakilan dari 24 IAIN di Indonesia merupakan tonggak penting, meskipun beberapa tidak dapat hadir karena keterbatasan waktu akhir tahun dan kesibukan lainnya, namun semangat kolaborasi untuk kemajuan bersama tetap terasa kuat,” ujar Sunarini.
Prof Dr H Aan Jaelani, M.Ag, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dengan semangatnya memulai sambutannya dengan membacakan pantun yang mengundang keceriaan di antara peserta. “ dari Papua ke Ambon, mengajak kawan dari Langsa. Semua hadir di kota Cirebon, hati senang riang gembira”. “dari Pontianak singgah ke Pekalongan, jangan lupa mengajak kawan di Ponorogo. Kita datang di forum resntra dan perkin, semangat bersama untuk kemajuan”.
“Kota Cirebon, kota kuliner, tempat untuk bersama-sama berdiskusi. Kita datang di forum restrukturisasi dan perjanjian kinerja, semangat untuk kemajuan bersama,” kata Prof Aan, sambil memberikan sedikit kilas balik tentang sejarah Cirebon dan lahirnya IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Dalam konteks sejarah pendidikan keagamaan, Prof Aan juga menyoroti Keputusan Menteri Agama Nomor 860 Tahun 2022 tentang “Penetapan Institut Agama Islam Negeri Syeikh Nurjati Cirebon sebagai Pilot Project Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Berbasis Siber.”
Sementara itu, pernyataan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, terkait peluncuran Program Pendidikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam yang menandai transformasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI), tegas Prof Aan.
Prof Aan menutup sambutannya dengan menggarisbawahi pentingnya kesepakatan perjanjian kinerja PTKN tahun 2024 yang mengacu pada Renstra Kementerian Agama, serta adopsi terhadap 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri dari Kemendikbud-Ristek RI sebagai landasan program dan kegiatan di masing-masing perguruan tinggi.
Acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk perencanaan strategis, tetapi juga sebagai momentum solidaritas dan kolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia.