IAIN Syekh Nurjati Cirebon mendapat penghargaan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Cirebon

Secara Simbolis Penyerahan Bantuan Beasiswa Baznas oleh Ketua Baznas Cirebon kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon didampingi unsur pimpinan masing-masing.
Baznas Kota Cirebon bersama Syekh Nurjati Cirebon mengajak kepada kaum muslimin khususnya sivitas akademika IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk gemar bersedekah/infaq dan zakat untuk membantu sesama muslimin yang tidak mampu salah satunya adalah dalam bentuk beasiswa baznas.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon mendapat penghargaan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Cirebon sebagai Unit Pengelola Zakat (UPZ) terbaik, Piagam penghargaan tersebut diserahkan langsung Ketua Baznas Kota Cirebon, Taufik Hidayat kepada Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Sumanta Hasyim M,Ag di sela-sela Penyaluran Bantuan Beasiswa Baznas Kepada UPZ IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebesar Rp102.624.000 di ruang rapat rektor kampus setempat. Jumat (23/10/2020).

Ketua Baznas Kota Cirebon, M. Taufik Hidayat, S.Ag mengatakan, banyak manfaat yang dapat dipetik dari zakat yang diberikan. Seperti salah satunya adalah pemberian beasiswa ini. Karena, zakat yang diberikan dari UPZ akan dikembalikan ke UPZ kembali. “Hari ini kita memberikan penghargaan kepada IAIN Cirebon sebagai UPZ terbaik. Kami merasa senang dan semoga dapat menjadi contoh dan menjadi penyemangat untuk perguruan tinggi lain.” (Ketua Baznas Kota Cirebon).

Sementara itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, menuturkan, diberikannya penghargaan sebagai UPZ terbaik di kampus yang dipimpinnya ini merupakan kabar gembira. Sehingga, hal itu diharapkan dapat menjadi penyemangat untuk meningkatkan potensi zakat dan kinerja di lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. “Kita sudah merasakan anak-anak kita mendapat manfaat dari Baznas. Dana zakat yang ada di kita itu Rp 6,5 miliar dan belum bisa menyahuti anak-anak kita yang belajar di sini,” (Rektor).

Beliau menambahkan, sebagian besar mahasiswa yang menuntut ilmu di IAIN Syekh Nurjati Cirebon berasal dari kalangan menengah ke bawah. Sehingga, hal itu berdampak pada pendapatan yang diperoleh kampus ini yang masih berstatus Satuan Kerja (Satker) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menjadi rendah. “Tapi itu tidak apa-apa, karena itu merupakan salah satu amanaha dari salah satu pendiri Cirebon yang mengatakan ingsun titip tajug lan fakir miskin.” (Rektor)

Beliau menambahkan, dengan adanya Baznas dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon telah membentuk UPZ, hal ini seperti gayung bersambut dan prosesnya pun terus membaik. Karena, pihaknya bekerja dengan terus mengedepankan kedermawanan. “Alhamdulilah itu terus berkembang dari semua sisi untuk menyahuti masyarakat Cirebon yang belajar di sini (IAIN Syekh Nurjati Cirebon) yang berasal dari kalangan menengah ke bawah.” Dengan biaya yang sangat murah, animo masyarakat dari kalangan menengah ke bawah yang berkuliah di IAIN Syekh Nurjati Cirebon cukup tinggi ini dapat terfasilitasi dan prosesnya pun dapat terus berjalan. “Mempertahankan regulasi adalah keniscayaan, karena regulasi yang ada di kita pun memuat sesuai asnaf. Insya Allah kita bisa berjalan sinergis dan diridhoi.