One Day Writing Clinic, Lets Write and Building our Legacy (DEMA FUAD)

Sesi Foto Bersama dengan nara sumber pada kegiatan Literasi pelatihan menulis yang diadakan DEMA FUAD di aula gedung FUAD lantai 4
Pemaparan materi oleh narasumber pada kegiatan literasi yang dilaksanakan oleh DEMA FUAD di aula gedung FUAD lantai 4

Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar pelatihan menulis dengan tema “One Day Writing Clinic, Lets Write and Building our Legacy” di ruang auditorium fakultas FUAD lantai 04. Kegiatan tersebut menghadirkan Rian Haryanto (pegiata literasi senja) dan Mohammad Andi Hakim (Instruktur Nasional GLN Kemendikbud RI). Kegiatan tersebut bertujuan untuk memotivasi gita membaca dan menulis bagi mahasiswa yang nantinya diharapkan dapat menciptakan sebuah karya-karya dari mereka. Selaku ketua pelaksana kegiatan Syahrul Akbar danMuhammad Deden Jalaluddin Sayuti  (Ketua Dema FUAD) ikut hadir dan mendukung kegiatan tersebut. Senin (24/02)

Ketua pelaksana kegiatan, Syahrul Akbar mengatakan, melalui kegiata yang bertemakan “One Day Writing Clinic, Lets Write and Building our Legacy” ini, pihaknya berkomitmen untuk terus membudayakan literasi. Selain itu, dia menjelaskan, kegiatan ini juga untuk memberikan motivasi giat membaca dan menulis bagi mahasiswa. Sehingga tujuan kegiatan ini tak lain untuk menumbuhkan kembali minat baca dan menulis, sehingga kedepannya tercipta sebuah karya dari mereka. “Menulis itu secara tidak langsung memperpanjang usia, karena dari sebuah karya kita dapat hidup abadi,” (Ketua Pelaksana)

Pegiat Lierasi Senja, Rian Haryanto menyampaikan, membaca merupakan sebuah hal yang urgent dalam berliterasi. Belia melanjutkan, Literasi bukan hanya membaca, menulis, atau pun diskusi saja. Walau pun memang ketiga hal itu menjadi sentral untuk pondasi keilmuan. “Lebih luas dari itu, literasi juga dapat melahirkan ekonomi kreatif, atau kemandirian ekonomi.”

Selain itu, Mohammad Andi Hakim ( Instruktur Nasional GLN Kemendikbud RI) dalam pemaparannya juga mengungkapkan, menulis adalah skill yang paling susah. Karena, menurut dia, seorang yang pandai berbicara belum tentu dapat menuangkan apa yang dikatakannya ke dalam sebuah tulisan. “Maka dari itu, dalam kegiatan ini saya mengajak para mahasiswa untuk aktif menulis, karena manusia yang meninggalkan sebuah karya dalam hidupnya akan lebih bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.”