PSGA IAIN Syekh Nurjati Cirebon Gelar Sosialisasi Tangkal Kekerasan terhadap Perempuan

Dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menyelenggarakan acara sosialisasi untuk menggalang kesadaran dan memberikan pemahaman lebih dalam mengenai pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Cirebon, (28/11/2023).

Acara ini diinisiasi sebagai upaya konkret dalam mendorong kampus menjadi lingkungan yang lebih aman dan inklusif bagi seluruh anggota civitas akademika.

Dalam acara yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan karyawan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, PSGA menyoroti berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan, mulai dari pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, hingga diskriminasi gender di berbagai lapisan masyarakat. Melalui Sosialisasi dan diskusi interaktif, peserta diharapkan dapat lebih memahami dampak negatif kekerasan terhadap perempuan dan bagaimana mereka dapat berperan aktif dalam mencegahnya.

Masri’ah, M.Ag., Kepala PSGA IAIN Syekh Nurjati Cirebon, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan misi kampus untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung hak asasi manusia. “Kita perlu bersama-sama membangun kesadaran akan pentingnya menghormati hak-hak perempuan dan mencegah segala bentuk kekerasan terhadap mereka. Semua pihak di kampus ini memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan setiap individu tanpa memandang jenis kelamin,” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi ini diadakan serentak di beberapa Fakultas dilingkungan kampus, yang di isi oleh pemateri dari kalangan dosen, praktisi serta pemertahari kesetaraan gender yang kompeten di bidangnya.

Selain itu PGSA juga menyediakan layanan konseling bagi mereka yang mungkin memerlukan dukungan lebih lanjut. PSGA berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi awal yang positif dalam mewujudkan perubahan budaya di lingkungan kampus, di mana setiap individu dapat hidup tanpa takut dan merasa dihormati.

Pentingnya peran aktif seluruh komponen kampus dalam menanggulangi kekerasan terhadap perempuan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk turut serta dalam upaya melibatkan masyarakat akademis dalam pembentukan masyarakat yang lebih adil dan setara.