Rapat Seleksi Kontingen IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada IPPBMM PTKIN Se Jawa dan Madura

Dodi Dahwana Putra, M.A.B (Kasubbag Kemahasiswaan dan Alumni) menjelaskan terkait IPPBMM PTKIN Tingkat Jawa dan Madura di ruang senat rektorat lantai II. Senin (15/01).

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon melalui Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni  tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi Invitasi Pekan Pengembangan Bakat dan Minat Mahasiswa (IPPBMM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tingkat Jawa dan Madura. Wakil Rektor III IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Ilman Nafi’a, M,Ag mengatakan, kegiatan dua tahunan ini akan diselenggarakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta selama 5 hari, yaitu pada tanggal 8 hingga 13 April 2020 mendatang. Senin (15/01).

Dr. Ilman Nafi’a, M.Ag (Wakil Rektor III) menjelaskan terkait IPPBMM PTKIN tingkat Jawa dan Madura untuk saat ini baru dalam tahap sosialisasi. Seperti apa yang disampaikan beliau, “persiapan yang kami lakukan ada beberapa tahap, seperti tahap sosialisasi, persiapan, latihan, dan kemudian pelaksanaan. Untuk sekarang ini baru tahap sosialisasi, kemudian akan dibuka pendaftaran untuk seluruh mahasiswa yang mempunyai talenta agar dapat terlibat. Dan selanjutnya dari sekian banyak pendaftar tersebut akan diseleksi.” Dengan adanya pendaftaran tersebut, lanjut beliau, semua mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam perhelatan ini. Untuk pendaftarannya sendiri telah dibuka pada tanggal 15 sampai 24 Januari, seleksi tanggal 27 Januari sampai 3 Februari, pengumuman hasil seleksi tanggal 5 Februari, dan penetapan kontingen.

Beliau juga menambahkan, “Ini salahsatu perbedaan saat Pionir (Olahraga Seni dan Riset) di Malang kemarin. Jika saat Pionir itu hanya untuk UKM (unit kegiatan mahasiswa) dan anggotanya saja, tapi untuk ini kita buka untuk semua mahasiswa. Semoga dengan cara seperti ini semua mahasiswa ikut berpartisipasi, sehingga mereka yang mempunyai talenta dan potensi, meskipun tidak tergabung dalam UKM tapi mereka bisa ikut terlibat,” (Warek III).

Beliau juga mengungkapkan, saat pelaksanaan Pionir di Malang, banyak atlet IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang baru pertama ikut bertanding pada level tersebut. Sehingga ketika melihat lawan, banyak diantara mereka mengalami “demam panggung”. Untuk itu, berkaca dari pengalaman tersebut, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan sejak jauh hari agar ketika bertanding nanti hal tesebut tidak terulang lagi. “Pionir itu kan tingkat nasional, kita berhasil menempati urutan 14. Kalau IPPBMM ini kan tingkat Jawa dan Madura, paling tidak kita harus masuk 5 besar. Karena pada pelaksanaan IPPBMM sebelumnya kita sudah menempati urutan ke 8. Melihat dari proses tadi harusnya itu bisa kita raih, tinggal kemudian lembaga memfasilitasi segalanya baik untuk atlet maupun officialnya. Semoga kegiatan ini berjalan dengan lancar, sehingga kita bisa membawa nama baik IAIN Cirebon ke grade yang lebih tinggi lagi,” (Warek III).