Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Dorong Peran Agama dalam Mengatasi Krisis Kemanusiaan Global di AICIS 2024

IAIN Cirebon (Semarang) – Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Prof Dr H Aan Jaelani, M.Ag berkomitmen untuk mendukung agenda perdamaian yang diusung oleh Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama dalam bingkai acara AICIS ke-23 tahun 2024 melalui berbagai program dan kegiatan di UIN Walisongo Semarang pada 1-4 Februari 2024.

Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon Prof Dr H Aan Jaelani, M.Ag, hadir dalam acara pembukaan AICIS 2024 ini dan menyampaikan bahwa forum yang dibentuk ini merupakan sarana yang strategis untuk membahas peran empiris agama dalam mengatasi krisis kemanusiaan.

“Bagaimana agama dapat berkontribusi dalam membangun perdamaian dan keadilan di era globalisasi? Sebagai akademisi, saya meyakini bahwa agama dapat menjadi kekuatan positif dalam membangun perdamaian global. AICIS  merupakan momentum penting untuk merumuskan kembali peran agama dalam menangani berbagai tantangan global,” ungkap Prof Aan.

Pada AICIS ke-23 tahun 2024 di UIN Walisongo Semarang pada 1-4 Februari 2024. Prof Dr H Aan Jaelani, M.Ag mengikutsertakan Prof Dr H Jamali, M.Ag (Warek I), Prof Dr H Ilman Nafi’a, M.Ag (Warek II), Prof Dr Hajam, M.Ag (Warek III), Drs. Khoirudin, M.Pd (Kepala Biro AUAK), kemudian Dr H Saifudin, M.Ag (Dekan FITK), Dr H Didi Sukardi,M.H (Dekan FEBI), Dr Anwar Sanusi, M. Ag (Dekan FUA), Dr Siti Fatimah, M.Hum (Dekan FDKI), Prof Dr H Suteja, M.Ag (Direktur Pasasarjana) dan perwakilan guru besar dari masing-masing fakultas yakni, Prof Dr H Adang Djumhur, M.Ag, Prof Dr H Sugianto, MH, Prof Dr Hj Ety, M.Pd, Prof Dr H Didin Nurul Rosyidin, PhD, Prof Dr H Farihin, M.Pd, Prof Dr H Asmuni, MA, Prof Dr Hj Huriyah, M.Pd, Prof Dr Yayat Suryatna, M.Ag, dan Prof Dr Kartimi, M.Pd. Juga tim expo yang dipimpin Dr Moh. Ali, M.Pd.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan harapannya saat sambutan agar AICIS dapat menghasilkan kesepakatan bersama untuk mengatasi permasalahan kemanusiaan global. Hal tersebut diungkapkannya pada seremoni pembukaan AICIS ke-23 di UIN Walisongo, Semarang pada (1/2/2024) malam.

“AICIS bukan hanya sebagai forum akademik yang eksklusif dan teoretik, tetapi sebagai forum akademik yang sekaligus memberikan tawaran solusi berbagai krisis global,” kata sosok yang akrab disapa Kang Dhani ini.

Harapan tersebut dilatarbelakangi oleh semakin memburuknya kondisi perdamaian dunia di berbagai belahan dunia. Peperangan di kawasan Timur Tengah yang tak kunjung usai dan merenggut puluhan ribu nyawa. Demikian juga kondisi konflik Rusia-Ukraina yang belum menunjukkan tanda peperangan akan berakhir. Termasuk kondisi memprihatinkan Rohingya yang menimbulkan banyak pengungsi.

“Fenomena di atas menyebabkan krisis kemanusiaan global karena hilangnya moralitas agama yang selama ini menjadi kendali bagi sikap dan tindakan yang dilakukan oleh manusia,” ujarnya.

Dalam konteks inilah, AICIS 2024 yang mengusung tema: Redefining the Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Right Issues menjadi sangat strategis dilaksanakan untuk merespons krisis kemanusiaan global. Didukung dengan kenyataan bahwa AICIS merupakan konferensi keislaman terbesar di Indonesia, bahkan di wilayah Asia Tenggara.

Menurutnya, AICIS dilaksanakan sebagai wadah para pakar dan akademisi untuk berdiskusi secara intensif dengan tidak hanya berbasis pengetahuan akademik semata, namun juga berangkat dari kasus-kasus nyata secara global yang memerlukan sumbangsih pemikiran sebagai solusi bersama.

Dhani mengungkapkan, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, AICIS 2024 diselenggarakan dengan empat distingsi (hal yang berbeda).

Pertama, pemilihan Redefining the Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Right Issues sebagai tema utama merupakan respons atas fenomena krisis kemanusiaan global di beberapa belahan dunia, seperti Palestina, Ukraina, dan belahan dunia lain yang sangat mempihatinkan.

Kedua, diselenggarakannya Religious Leaders Summit sebagai bagian dari rangkaian perehelatan AICIS. Religious Leaders Summit merupakan sebuah ajang yang menghadirkan para tokoh agama dari berbagai negara di ASEAN untuk menyampaikan pengalaman dan gagasan peran agama dalam mengatasi krisis global.

Ketiga, penyelenggaraan AICIS 2024 ini juga berkolaborasi dengan 20 Jurnal PTKI terindeks scopus untuk mempublikasikan 80 makalah dan 100 makalah pada Jurnal terindeks SINTA 2. Artinya, terdapat 180 papers yang nantinya akan dipublikasikan di Jurnal terindeks nasional maupun internasional sebagai tindak lanjut setelah dipresentasikan dalam Parallel Session.

Keempat, diselenggarakan setidaknya lima Side Event pada AICIS 2024. Kelima Side Event tersebut, yaitu: Islamic Culture and Civilization Expo; Islamic Higher Education Expo and Journal Clinique; Heritage And Cultural Trip; Declaration of Semarang Charter; Semarang Halal Food Festival yang akan membagikan kepada peserta sebanyak 500 buah durian setiap hari.