IAIN Cirebon – IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggelar sidang senat terbuka wisuda yang ke-XXVIII di salah satu hotel di Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Wisuda ini digelar selama dua hari, yakni 4-5 Maret. Pada hari pertama, yakni tanggal 4 Maret terdiri dari 309 wisudawan. Sementara di hari kedua, yakni 5 Maret, terdiri dari 345 wisudawan, yang berasal dari FEBI 51 wisudawan, FASYA 87 wisudawan, FDKI 53 wisudawan, FUA 76 wisudawan, dan Program Magister 72 wisudawan, serta Program Doktor 6 wisudawan. Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr H Aan Jaelani, MAg menyampaikan rasa bangga dan penghargaan atas dedikasi serta kerja keras yang dilakukan oleh para wisudawan dan wisudawati.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin membagikan beberapa poin penting tentang transformasi Kampus Siber dan sustainable education di UIN SSC, khususnya pada momen wisuda yang ke-28 ini,” ujar Aan. Menurutnya, transformasi menjadi kata kunci dalam perkembangan dan kesuksesan sebuah lembaga pendidikan. “Kita telah menyaksikan bagaimana era digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Kampus Siber adalah suatu keharusan dalam era globalisasi ini. Perguruan tinggi keagamaan Islam negeri harus mampu beradaptasi dengan teknologi yang berkembang pesat,” katanya.
Dengan adopsi teknologi informasi dan komunikasi, menurutnya, kita dapat menciptakan ekosistem belajar yang lebih dinamis, interaktif, dan efisien. “Pembelajaran online, e-library, dan platform pembelajaran berbasis teknologi menjadi sarana yang sangat mendukung proses pendidikan. Namun, transformasi ini tidak hanya sebatas pada aspek teknologi semata. Sustainable education, atau pendidikan berkelanjutan, menjadi fokus penting agar keberlangsungan pendidikan tidak hanya tergantung pada perkembangan teknologi, tetapi juga menjaga nilai-nilai keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Perguruan tinggi keagamaan Islam negeri harus tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan lingkungan sekitar kita,” tuturnya. Sebagai wisudawan yang merupakan agen perubahan diharapkan mampu melanjutkan tongkat estafet perubahan.
“Dengan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai keagamaan yang telah kalian peroleh selama di perguruan tinggi, kita yakin bahwa kalian dapat menjadi pemimpin masa depan yang tidak hanya pandai dalam bidang akademis, tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan lingkungan disekitar kita,” katanya.
Ia menambahkan, melalui transformasi digital, perguruan tinggi keagamaan Islam negeri dapat menjadi agen perubahan positif dalam membentuk masyarakat yang lebih baik. “Mari kita bersama-sama menjalani perjalanan ini dengan semangat keagamaan, kecerdasan teknologi, dan komitmen untuk keberlanjutan. Mari kita ingat bahwa transformasi ini bukanlah beban yang harus diemban, melainkan sebuah kesempatan besar. Perguruan tinggi keagamaan Islam negeri dapat menjadi pionir dalam menciptakan model pendidikan yang holistik, mengintegrasikan kecerdasan akademis dengan kebijaksanaan spiritual, dan merangkul keberlanjutan sebagai landasan dasar pembangunan ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Sebagai lulusan, tambah Aan, para wisudawan dan wisudawati memiliki tanggung jawab besar untuk menjunjung tinggi nilai-nilai ini. “Jadilah pemimpin yang berkomitmen pada transformasi positif, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam masyarakat. Mari bersama-sama berusaha untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih berdaya saing, dan lebih berkelanjutan,” katanya.
Direktur Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr H Suteja, MAg mengatakan, pihaknya merasa bersyukur atas diwisudanya 78 mahasiswa Pascasarjana, yang terdiri dari 72 program magister, dan 6 orang program doktor.
“Alhamdulillah, telah diwisuda 78 mahasiswa pascasarjana, yang rata-ratanya mereka telah memiliki profesi. Semoga dengan diwisudanya mahasiswa ini semakin membuat IAIN Cirebon lebih baik lagi,” ujarnya.
Dan ditahun ini 2024 Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon telah membuka jurusan PJJ PAI S2. pungkasnya.