IAIN Syekh Nurjati Cirebon Gelar Wisuda Hari kedua Rektor : Transformasi, Menjadi Kata Kunci dalam Perkembangan dan Kesuksesan Sebuah Lembaga Pendidikan

IAIN Cirebon – Hari kedua pelaksanaan Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana, Magister dan Doktoral Ke-XXVIII IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Selasa (5/3/2024). Sebanyak 345 mahasiswa secara resmi menyandang gelar sarjana. Dalam kesempatan itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr H Aan Jaelani MAg menyampaikan bahwa transformasi, menjadi kata kunci dalam perkembangan dan kesuksesan sebuah lembaga pendidikan.

Dalam acara yang digelar di Ballroom Apita Hotel Cirebon tersebut, 345 lulusan yang diwisuda, terdiri 51 wisudawan dari FEBI, 87 wisudawan dari FASYA 87, 53 wisudawan dari FDKI, dan 76 wisudwan dari FUA. Lalu dari Program Magister ada 72 wisudawan, serta Program Doktor sebanyak 6 wisudawan.

Prof Aan menyampaikan rasa bangga dan penghargaan atas dedikasi serta kerja keras yang dilakukan oleh para wisudawan dan wisudawati. Dalam kesempatan itu, juga membagikan sejumlah poin penting tentang transformasi Kampus Siber dan sustainable education di UIN SSC.

Menurutnya, transformasi menjadi kata kunci dalam perkembangan dan kesuksesan sebuah lembaga pendidikan. Ia menyebut bahwa era  digital telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan.

“Kampus Siber adalah suatu keharusan dalam era globalisasi ini. Perguruan tinggi keagamaan Islam negeri harus mampu beradaptasi dengan teknologi yang berkembang pesat,” katanya.

Dengan adopsi teknologi informasi dan komunikasi, menurutnya, kita dapat menciptakan ekosistem belajar yang lebih dinamis, interaktif, dan efisien. Pembelajaran online, e-library, dan platform pembelajaran berbasis teknologi menjadi sarana yang sangat mendukung proses pendidikan.

Namun, transformasi ini tidak hanya sebatas pada aspek teknologi semata. Sustainable education, atau pendidikan berkelanjutan, menjadi fokus penting agar keberlangsungan pendidikan tidak hanya tergantung pada perkembangan teknologi, tetapi juga menjaga nilai-nilai keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“Perguruan tinggi keagamaan Islam negeri harus tetapi juga peduli terhadap keberlanjutan lingkungan sekitar kita,” Bebernya.

Sementara itu Dekan FUA IAIN Cirebon, Dr Anwar Sanusi, M.Ag menyatakan bahwa prosesj ini merupakan pencapaian tersendiri. Pasalnya,  berbeda dengan tahun sebelumnya pelaksanaan  persidangan, baik, sidang proposal maupun sidang komprehensif dilakukan oleh masing-masing jurusan.

Namun tahun ini, pelaksanaan persidangan dilakukan oleh fakultas, sehingga bisa dilakukan percepatan kelulusan mahasiswa karena dapat saling mengisi. Hal inipun berpengaruh terhadap tingkat kelulusan mahasiswa FUA yang semakin meningkat.

“Alhamdulillah dengan target kita selama 2024 ini, merupakan pencapaian tersendiri bagi kita untuk mendorong para mahasiswa untuk segera lulus, ” ungkapnya.

Dekan FASYA, H Edy Setyawan, Lc M Ag menyatakan bahwa para mahasiswa telah dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman berharga sesuai dengan jurusan mereka. Diantaranya dengan kegiatan kuliah pakar dari sejumlah instansi seperti Mahkamah Agung, Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, Kepolisian hingga Kejaksaan Negeri.

Kemudian dengan sejumlah fasilitas lab, seberti pusat PKBH, Famili Mediasi Center, Peradilan Semu dan lainnya. Lab-lab tersebut untuk membantu menguatkan kemampuan mereka terhadap teori-teori yang sudah didapatkan dari para dosen.

“Semoga mereka menjadi praktisi-praktisi yang jujur dan bisa membantu permasalahan masyarakat, ” latanya.

Dekan FEBI, Dr H Didi Sukardi, SH.,MH menyebut bahwa pihaknya berharap bekal yang sudah diberikan selama berkuliah kepada para mahasiswa, dapat memberikan manfaat masyarakat. Sesuai dengan bidang dan kompetensi yang dimilikinya.

“Harapan kami, tentunya kepada mahasiswa yang diwisuda agar bisa lebih baik lagi secara kualitas dan kemampuannya, ” ucapnya.