Mahasiswa IAIN Syekhh Nurjati Cirebon Menjuarai Lomba Karya Ilmiah Inovasi Teknologi yang digelar Bappelitbangda Kabupaten Cirebon

Tia Saraswati (Mahasiswa Tadris Biologi) menjadi juara 1 Lomba Karya Ilmuah Inovasi Teknologi yang digelar Bappelitbangda Kabupaten Cirebon.
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon jurusan Tadris Biologi (IPA-BIO) berhasil menjadi juara 1 kegiatan Lomba Karya Ilmia Inovasi Teknologi yang digelar Bappelitbangda Kabupaten Cirebon. Mahasiswa tersebut adalah Tia Saraswati, dalam lomba karya tulis ilmiah itu, Tia menulis Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang dan Penambahan Daun Kelor sebagai Diversifikasi Produk Pangan Berkalsium Tinggi. Potensi hasil laut di Cirebon tak bisa dianggap remeh. Selain tambak udang dan bandeng, rajungan dan kerang hijau jadi komoditas utama pendulang ekonomi masyarakat pesisir. Setiap hari puluhan ton hasil laut diangkat ke darat untuk diperjualbelikan sebagai bahan konsumsi. Sayangnya, hasil laut tersebut tak semuanya dimanfaatkan. Rajungan dan kerang hijau kebanyakan dimanfaatkan dagingnya saja. Sementara cangkangnya kerap dibuang jadi limbah yang menumpuk.

Upaya mengolah limbah cangkang kerang memang sudah dilakukan sejumlah warga. Mereka menggiling cangkang dijadikan tepung sebagai campuran pakan ternak. Namun, hal itu belum banyak berefek mengurangi limbah cangkang kerang. Melihat hal tersebut, Tia Sarawati punya ide pemanfaatan cangkang kerang sebagai bahan makanan kaya kalsium yang aman dikonsumsi. Dia merancang diversifikasi pangan berupa kerupuk dan camilan berbahan dasar tepung cangkang kerang hijau.
“Salah satu wilayah di Kabupaten Cirebon yang masyarakatnya banyak bermata pencaharian menjadi nelayan dan pembudidaya kerang hijau adalah desa Kali Sapu kecamatan Gunungjati. Masyarakat pembudidaya ini belum memiliki kemampuan mengolah daging dan cangkang kerang hijau secara optimal. Masyarakat selama ini hanya memanfaatkan daging kerang saja yang dinilai mempunyai nilai ekonomis dengan cara direbus dan dikupas kemudian langsung dipasarkan,” ungkap Tia.
Mengingat pentingnya peranan kandungan pada cangkang kerang hijau untuk membantu mengobati osteoporosis dan memperlancar pencernaan, kata Tia, maka penggunaan tepung cangkang kerang hijau merupakan alternatif  dalam upaya memenuhi kebutuhan kalsium bagi tubuh.”Cangkang kerang dapat diolah dalam bentuk tepung atau serbuk instant, sehingga tahan lama untuk disimpan dan dapat dijadikan bahan dasar dalam membuat berbagai macam produk olahan pangan yang kaya kalsium dan bernilai gizi tingi.
Tia menambahkan, diversifikasi produk cangkang kerang yang dikembangkan dalam penelitiannya berupa produk kerupuk dan cemilan. “Alasan saya memilih membuat produk diversifikasi pangan berupa kerupuk dan cemilan karena banyak disukai oleh remaja maupun orang dewasa, sehingga dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah kalsium dalam tubuh.” Melalui penelitiannya itu, Tia makin terpacu melakukan riset lanjutan terkait pemanfaatan limbah. “Rencana kedepan akan melakukan riser terbarukan dan dipublikasikan dalam forum ilmiah seperti seminar nasional ataupun confference international yang mana dapat bermanfaat bagi masyarakat.”