Memasyarakatkan budaya terjemah di Indonesia, PBA IAIN Sykeh Nurjati Cirebon Menggelar Seminar Nasional Online

Dalam rangka meningkatkan kualitas kemampuan tarjamah di lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon khususnya dan seluruh civitas kakademika di universitas Islam seluruh Indonesia, dan dalam rangka memasyarakatkan budaya terjemah di Indonesia, PBA IAIN Sykeh Nurjati Cirebon Menggelar Seminar Nasional Online dengan tema, “Peluang Dan Tantangan Dalam Menghadapi Dunia Kerja Sebagai Penerjemah Profesional”. Selasa, (11/08/2020)
Hadir sebagai pembicara 3 pakar yang ahli di bidang terjamah, dan merupakan praktisi terjemah yang merupakan sebagai berikut :
1. Prof. Dr. Abdul Munip, M.Ag, Dosen dan pakar terjemah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Dr. Kamran As’at Irsyadi, Lc. MA, Dosen dan pakar terjemah UIN Raden Intan Lampung
3. Rijal Mahdi, Lc, MA Dosen dan pakar terjemah IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Tampil sebagai moderator, Dr. Wahyudin, M.Pd.I, Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang merupakan salah satu dosen kebanggaan Jurusan PBA IAIN SNJ Cirebon.
Acara ini dibuka Oleh Dekan FITK IAIAN SNJ Cirebon, Dr. H. Farihin, MA. Dihadiri tak kurang dari 90 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi Islam seluruh Indonesia. Dalam webinar ini banyak dibahas problematika penerjemahan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia terjemah.

Dalam Sambutannya, Dekan FITK IAIN SNJ Cirebon, menyatakan bahwa FITK sangat mensuport acara webinar ini sebagai wujud nyata memasyarakatkan budaya tarjamah dan menerbitkan penerjemah-penerjemah muda dari kalangan perguruan tinggi Islam khususnya IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Sementara itu Ketua Jurusan PBA IAIN SNJ Cirebon, Masri’ah M.ag, menyampaikan ucapan terimakasih kepada para pembicara dan peserta yang meluangkan waktunya untuk ikut berpartisipasi dalam acara yang bertujuan untuk memsyarakatkan terjemah ini.


Prof. Dr. Abdul Munip, M.Ag, dyang merupakan dosen dan pakar terjemah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam narasinya menyampaikan bahwa terjemah itu adalah menyampaikan pesan penulis kepada pembaca dengan bahasa lain. Diperlukan bukan sekedar keterampilan berbahasa,tapi juga wawasan keilmuan yang berkaitan dengan penterjemahan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil penerjemahan yang baik dan benar sesuai dengan keinginan penulis buku yang diterjemahkan tersebut. Adapun Dr. Kamran As’at Irsyadi, Lc. MA, yang merupakan Dosen dan pakar terjemah UIN Raden Intan Lampung menyampaikan bahwa terjemah itu adalah transfer of Knowledge. Yakni dari penulis kepada pembaca dengan bahasa yang berbeda.

Makanya ketika menerjemahkan sebuah konten harus dipahami betul maksud dan tujuan penulis agar tidak salah diterjemahkan dengan bahasa selain bahasa penulis aslinya. Selain penerjemah membaca buku yang diterjemahkan, maka penerjemah harus juga membaca buku buku lain karya penulis tersebut.
Rijal Mahdi, Lc, MA, yang merupakan Dosen dan pakar terjemah IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang merupakan pembicara paling muda dalam webinar ini mengemukakan beberapa problematika dalam penerjemahan dan beberapa solusinya. Satu hal yang disoroti Pak Rijal dalam webinar ini adalah bahwa keistimewaan orang indonesia adalah, “bangsa yang paling gampang belajar berbahasa Arab, diantara suku bangsa lain di dunia selain orang Arab sendiri. Lidah orang Indonesia adalah paling mudah menyesuaikan dengan bahasa Arab” Ungkap beliau.

Bagi orang Indonesia, memahami bahasa Arab adalah bukan hal yang sulit atau mustahil, tapi justru hal yang mudah bagi yang mau belajar. Jadi bagi para penerjemah yang ingin menerjemahkan bahasa Arab ke bahasa Indonesa, sebaiknya ini menjadi motivasi tersendiri untuk melakukan penerjemahan.