IAIN Syekh Nurjati Cirebon bekerjasama dengan Keraton Kacirebonan dan Rukun Wargi Sumedang, gelar MoU dan Seminar Nasional bertema ‘Penggalian Ketokohan Syekh Nurjati dalam Rangka Transformasi Kelembagaan lAlN Syekh Nuriati Cirebon Menuju Cyber lslamic University’, di Keraton Kacirebonan, Kamis (14/9/2023).
Tamu undangan yang hadir dalam kegiatan seminar dan MoU tersebut Sultan Kacirebonan P. Raja Abdul Gani Natadiningrat S.E, Rukum Wargi Sumedang, serta dosen dan mahasiswa di lingkungan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Disamping Seminar Nasional, dalam rangka melaksanakan tridharma perguruan tinggi, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atara IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan Keraton Kacirebonan dan Rukun Wargi Sumedang dalam bidang Pendidikan dan kearifan lokal.
Sultan ke IX P. Raja Abdul Gani Natadiningrat S.E. dalam sambutanya menyabut baik kegiatan MoU dan seminar tersebut, selain menjalin silaturahim antara Lembaga Pendidikan, juga untuk sama-sama mentranmisikan ajaran islam dari para ulama kepada masyarakat sesuai dengan syariat Islam.
Rektor IAIN Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag menyampaikan, transformasi IAIN Cirebon menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon hanya sebatas menaikan level lembaga ke taraf yang lebih tinggi, yaitu dari institut ke universitas.
Sedangkan nama Syekh Nurjati yang sudah kadung melekat pada IAIN Cirebon sejak masih menjadi STAIN tetap dipertahankan. Alasannya sangat filosofis. Syekh Nurjati dipandang sebagai tokoh yang cocok disematkan sebagai nama perguruan tinggi.
Berdasarkan sejarah, menurut Aan, Syekh Nurjati adalah tokoh awal yang mensyiarkan Islam di Cirebon dan sekitarnya. Bahkan, Syekh Nurjati juga dikenal sebagai gurunya para wali. Salah satu murid Syekh Nurjati ialah Syekh Syarif Hidayatullah.
“Ketokohan Syekh Nurjati banyak dituliskan pada sejarah lisan dan sejarah tulisan. Manuskrip Cirebon yang mengulas Syekh Nurjati sangat banyak,” ujarnya.
Aan berharap, penamaan Syekh Nurjati pada UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menjadi spirit bagi civitas akademika dalam menggali dan menebarkan ilmu-ilmu keislaman. Bahkan sampai tingkat dunia.
“UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon adalah pillot project nya Kementerian Agama yang akan menjadi pelopor kajian Islam dan akan menjadi rujukan kajian Islam dunia,” jelas Aan.
Nantinya, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon bakal mengembangkan inovasi dalam pembelajaran multimedia. Selain itu juga ada klaster pembelajaran yang beragam berbasis siber. Yang meliputi pendidikan akademik dan non akademik.
Aan menyebut, pendidikan akademik meliputi program pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk jenjang S1, S2 dan S3. Saat ini PPJ sudah dijalankan untuk Prodi S1 PAI dan akan ditambah 6 prodi lainnya yang terakreditasi A oleh BAN PT.
Kemudian pendidikan akademik vokasi bakal difokuskan pada pembukaan prodi jenjang D1 sampai D4 untuk menyiapkan tenaga kompeten dan profesional di banyak bidang pekerjaan.
Sedangkan pendidikan akademik profesi, kata Aan, dirancang untuk menciptakan SDM profesional sesuai bidangnya. “Semua itu merupakan program siber dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon,” katanya.
Selain itu, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon juga menyediakan pendidikan non akademik semisal pelatihan dan kursus yang memungkinkan lulusannya menjadi SDM kompeten melalui uji kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Kemudian ciri khas siber itu layanan akademiknya harus accessible, cepat dan akuntabel. Dengan cepat melayani kegiatan akademik,” kata Aan.