Monev DIKTIS ke Panlok SSE UM-PTKIN IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Panitia Lokal Sistem Seleksi Elektronik (SSE) UM-PTKIN IAIN Syekh Nurjati mendapat kunjungan dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS) Dr. Suwendi, M.Ag dalam rangka Implementasi Program DIKTIS terkait seleksi/evaluasi akademik PTKI (SPAN PTKIN).

Dalam rangka implementasi program Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (DIKTIS) Dr. Suwendi, M.Ag selaku Analis Kebijakan Ahli Madya pada Sub Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat  melaksanakan seleksi/evaluasi akademik PTKI (SPAN PTKIN) di IAIN Syekh Nurjati, beliau disambut langsung oleh Dr. H. Saefudin Zuhri, M.Ag (Warek I), Drs. H. Subarja, M.Pd (Kepala Biro AUAK), Dr. Kartimi, M.Pd (Warek II), Dr. H. Darwan, M.Kom (Kepala PTIPD). Kamis, (27/05/2021).

Dalam kunjungannya beliau menyampaikan Pelaksanaan UM PTKIN secara elektronik berjalan sangat lancar dan tidak ada kendala berarti, pada aspek akses tadi diperoleh data lebih dari 95% calon mahasiswa PTKIN yang ikut terlibat. “Pada aspek data semacam ini, saya melihat kesiapan IAIN Syekh Nurjati Cirebon untuk menjadi UISSI (Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia)”. Ungkapnya.

Progres PANLOK SSE UM PTKIN IAIN Syekh Nurjati dan PTKIN yang lain pada pelaksanaan SSE UM PTKIN tahun ini adalah ketersediaan akses bagi para peserta dimana tes baca dan tulis Al-Quran dapat dilakukan secara elektronik sehingga kualifikasi minimal dalam bidang keagamaan dapat dipertahankan, hal ini menjadi inovasi layanan bagi masyarakat di tengah pandemi.

Lebih lanjut Dr. Kuswendi, M.Ag menyampaikan harapannya untuk pelaksanaan SSE UM PTKIN di IAIN Syekh Nurjati di tahun mendatang, “pertama, semoga covid mereda di tahun mendatang dan dengan ditemukannya metode-metode semacam ini dapat menginspirasi, bagaimana pelaksanaan UM PTKIN dan pelaksanaan ujian lainnya bisa dilaksanakan secara  blended,  tidak hanya dilaksanakan secara fisik namun juga bisa dilakukan secara online. Kedua, kita harus memiliki komitmen bahwa karakteristik PTKIN  dengan tafaqquh fi ad-dinnya harus tertangani dengan baik”,Tutup Beliau.