Kontingen IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengikuti Kegiatan Perkemahan Wirakarya Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan (PWN PTK) XV di Palembang, Sumatra Selatan yang dihadiri 1.146 peserta yang terdiri dari 65 kontingen yang berasal dari PTK di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas. Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tanggal 9 sampai 14 November 2021 ini digelar secara luring dan daring. Menariknya, dalam pelaksanaan PWN PTK XV di Palembang ini disediakan aplikasi digital yang dapat diunduh melalui Google Play untuk memantau pergerakan peserta perkemahan. Hal itu dilakukan karena mengingat jumlah peserta cukup banyak dan dilaksanakan di tengah situasi pandemi Covid-19. Salah satu kecanggihannya, aplikasi ini dapat mendeteksi jumlah peserta dalam suatu kegiatan. Sehingga, jika jumlah peserta pada kegiatan tersebut melebihi kapasitas, maka aplikasi ini akan memberikan tanda peringatan. Sehingga, jumlah peserta dalam suatu kegiatan dapat terkontrol dan protokol kesehatan (prokes) dapat diterapkan. Kamis (11/11/2021).
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Sumanta, M.Ag yang ikut hadir pada PWN PTK ke XV di Palembang, beliau menjelaskan, ada beberapa hal yang diangkat dalam kegiatan ini. Namun, kata beliau, salah satu tema yang aktual adalah moderasi beragama. “Moderasi beragama ini mendapat penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam pembuatan pantun moderasi beragama. Itu anak-anak pramuka yang menginisiasi”. Ada 20 ribu pantun yang sudah diverifikasi dari 30 ribu pantun yang masuk ke meja panitia. Menurut beliau, penghargaan tersebut merupakan bentuk kontribusi pramuka terhadap program pemerintah terkait moderasi beragama. “Tentu saja ini kontribusi anak-anak pramuka terhadap program pemerintah.”
Selain itu, beliau menjelaskan, mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, maka PWN PTK XV di Palembang yang dilaksanakan sejak tanggal 9 sampai 14 November 2021 ini digelar secara luring dan daring. “Dengan melalui daring, sehingga bisa dibuka secara luas dan diakses seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia.” Beliau juga berpesan kepada peserta untuk dapat menerapkan prokes yang ketat.
Beliau juga berharap dapat melahirkan nilai-nilai optimis sebagaimana dimiliki pramuka yang mengutamakan internalisasi karakter. “Bagaimana bisa membangun kebersamaan, meningkatkan tanggungjawab, memegang disiplin kerja. Itu adalah nilai-nilai pramuka. Apa yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah bagaimana menginternanilasasi nilai-nilai yang luhur tadi”.