Sidang Senat Terbuka IAIN Cirebon Hari Pertema Tahun 2022

Drs. Wawan Arwani, M.Ag (Ketua Senat IAIN Syekh Nurjati Cirebon) didampingi rektor dan anggota senat, membuka Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana , Magister dan Doktor XXIV bertempat di ballroom Swiss Bell Hotel Cirebon.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar kegiatan  Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana, Magister dan Doktor XXIV dengan tema “Meneguhkan Sarjana Muslim yang Toleran dan Berjiwa Ulil Al-Bab” berlangsung di Ballroom Swiss Bell Hotel selama dua hari selasa sampai rabu tanggal 24-25 Mei 2022.  Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Drs. Wawan Arwani, M.Ag (Ketua Senat IAIN Syekh Nurjati Cirebon).  Pada wisuda ke XXIV tahun akademik 2021-2022, berdasarkan SK Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang dibacakan oleh Wakil Rektor I, Dr. H. Saefudin Zuhri, M. Ag sebanyak 899 wisudawan terbagi ke dalam FITK 416 wisudawan, Syari’ah dan Ekonomi Islam 219 wisudawan, Ushuludin, Adab dan Dakwah 182 wisudawan, Pasca Sarjana 77 wisudawan dan Doktor 5 wisudawan. Rabu, 25/05/22

Prosesei wisuda berjalan dengan khidmad, dengan dipindahkannya kuncir wisudawan disebelah kiri ke sebelah kanan oleh rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Sementara dua pesan penting yang disampaikan Dr. H. Sumanta, M.Ag (Rektor), pertama  wisudawan dan wisudawati harus unggul dalam keilmuan dan kedua berakhlak mulia. Unggul dalam keilmuan yang dimaksud  adalah kompetensi yang dimiliki atau jurusan yang diambil harus mampu menunjukkan kompetensi tersebut saat memasuki kontestasi dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, sebagai kampus terkemuka, wisudawan dan wisudawati juga harus mampu memperlihatkan keunggulan dan keahliannya kepada masyarakat.  “Jadi Unggul Terkemuka dan Berakhlak Mulia itu adalah visi yang dibungkus oleh lembaga (IAIN Cirebon). Maka langkah-langkah ke depan para wisudawan dan wisudawati ini harus bisa memberikan kontribusi nyata, melalui kompetensi yang dimiliki serta akhlakul mulia dan kita harus mampu mengembangkan visi dan misi IAIN di masyarakat”.

Beliau juga menjelaskan, dalam mewujudkan hal tersebut, IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengupayakan rekonstruksi paradigma keilmuan yang multidimensional dengan menjadikan agama sebagai basis ilmu pengetahuan. Tujuannya, IAIN Syekh Nurjati Cirebon mampu mengembangkan bukan sekedar proses pendidikan searah, tetapi proses pendidikan multidimensi yang mampu menyeimbangkan antara akal dan wahyu sehingga mampu mewujudkan pengembangan spiritual, intelektual, dan sosial dari seluruh sivitas akademika IAIN Syekh Nurjati Cirebon.  Oleh karena itu, transformasi kelembagaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon harus dibarengi dengan semangat pembangunan yang “Unggul Terkemuka dan Berakhlak Mulia“ sebagai tataran aksiologis pendidikan yang mampu mengintegrasikan ajaran yang bersumber dari ayat qauliyah dengan ayat qauniyah secara utuh.