LPTK IAIN Cirebon Menggelar Refreshment PPG Bagi Instruktur Lokakarya bagi Dosen dan Guru Pamong

LPTK IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang dalam hal ini dikelola sepenuhnya oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebonmelaksanakan refreshment Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi instruktur lokakarya bagi dosen dan guru pamong di Ruang Flamboyan Hotel Grand Tryas Jalan Tentara Pelajar Kota Cirebon. Kegiatan refreshment yang mengangkat tema “Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dalam Pelaksanaan Pembelajaran PPG dalam Jabatan Tahun 2023”. Kegiatan ini menghadirkan Dr. Anis Masykur, M.Ag (Kepala pada Subdirektorat Bina Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan Direktorat GTK Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia),  turut hadir mendampingi narasumber antara lain Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag (Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon), Dr. H. Saifuddin, M.Ag (Dekan FITK), Dr. Muslihudin, M.Ag (Ketua Jurusan PPG), Dr. H. Rosidi Rido, M.A., M.Pd (Kepala Bagian Tata Usaha FITK) dan 69 tamu undangan yang berasal dari unsur dekanat, dosen, tenaga kependidikan serta guru pamong. Sabtu (17-06-23)

Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap penyelenggaraan Program PPG selama ini. Dukungan sepenuhnya juga diberikan untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan Program PPG tahun 2023, terutama dalam peningkatan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia yang ikut terlibat. Salah satunya melalui kegiatan refreshment ini yang dimaksudkan untuk menyamakan persepsi, memperbarui keterampilan ataupun pengetahuan dasar mengenai implementasi kurikulum merdeka belajar dalam konteks pelaksanaan pembelajaran PPG dalam Jabatan tahun 2023.

Spirit kurikulum merdeka yang sudah harus diinternalisasikan juga ke dalam program PPG tentu saja memberikan ruang yang luas bagi pengelola dan pendidik untuk merumuskan pengembangan kurikulum operasional madrasah sesuai potensi serta sumber dayanya. Kurikulum merdeka tidak boleh hanya berfokus pada transfer pengetahuan kepada peserta didiknya saja, tapi untuk membekali peserta didik berupa kompetensi sikap, keterampilan hidup dan cara berpikir serta bersikap dalam menyikapi berbagai perubahan lingkungan. Termasuk mengembangkan kemampuan unik, mengeksplorasi minat dan bakat peserta didik terutama untuk mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. Maka internalisasi kurikulum merdeka, sudah harus dimulai pada konteks pelaksanaan pembelajaran Program PPG dan perlu dipola dan diadaptasikan secara komprehensif melalui penyiapan kurikulum merdeka belajar.Dimana kunci penting pelaksanaan kurikulum ini terletak pada kesiapan para pendidik untuk mencetak peserta didik yang mengedepankan nilai-nilai religiusitas sebagai ruh yang mewarnai cara berpikir, bersikap dan bertindak. Karena itu, setiap pendidik diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi kreativitas untuk mengakomodir berbagai perspektif tersebut. Agar orientasi pembelajaran dalam Program PPG tidak hanya yang berkaitan dengan membekali peserta didik berupa kompetensi, sikap dan keterampilan hidup, melainkan juga mewariskan karakter dan nilai-nilai luhur kepada peserta didik.