Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon lantik Wakil Rektor, Direktur Pascasarjana dan Dekan di Lingkungan kampus

Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr H Aan Jaelani MAg melantik pejabat wakil rektor, dekan dan direktur pascasarjana kampus setempat, Rabu 8 Maret 2023 di Aula Rektorat Lantai 3.

Mereka yang dilantik adalah Prof Dr H Jamali MAg sebagai Wakil Rektor 1, Dr H Ilman Nafi’a MAg sebagai Wakil Rektor 2, Prof Dr Hajam MAg sebagai Wakil Rektor 3.

Kemudian Dr Syaifuddin MAg sebagai Dekan FITK, Dr H Edy Setiawan Lc sebagai Dekan Faskultas Syariah, Dr Didi Sukardi MH sebagai Dekan FEBI, Dr Anwar Sanusi MAg sebagai Dekan FUA, Dr Siti Fatimah MHum sebagai Dekan FDKI dan Prof Dr H Suteja MAg sebagai Direktur Pascasarjana.

Prof Aan menjelaskan, para pejabat yang dilantik merupakan hasil seleksi yang dilakukan secara terbuka. Mereka dinilai memenuhi standar dan punya kapasitas kinerja yang baik.

“Ini menjadi tonggak baru untuk melanjutkan apa yang sudah dicapai pada kepemimpinan sebelumnya,” jelas Prof Aan.

Dalam waktu dekan, pihaknya bakal melakukan rapat koordinasi dengan para pejabat yang baru dilantik. Tujuannya, menyamakan persepsi dalam membangun IAIN Cirebon melalui program-program kerja prioritas.

Prof Aan, salah satu program prioritas yang bakal dijalankan IAIN Cirebon ialah transformasi menjadi universitas siber. Hal itu bagian dari pengembangan kampus yang sudah punya menjalankan program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).

“Seluruh pejabat ini diharapkan berkomitmen mendisain bersama-sama dalam dinamika perubahan iuu harus bekerja sama, berkolaborasi bersama, saling mengayomi dan instrospeksi diri. Selalu berkomunikasi dengan pimpinan dan tenaga kependidkjan yang ada di bawah,” jelasnya.

Kemudian, Prof Aan menekankan, program prioritas kedua ialah memperkuat moderasi beragama sebagai amanat Kementerian Agama dalam mewujudkan kehidupkan keberagamaan yang rukun dan damai.

“Kemenag sudah menepatkan tahun ini adalah tahun kerukunan beragama. Dosen dan tenaga kependidikan harus berkolaborasi bersama secara internal dan eksternal. Menyiapkan dosen dan mahasiswa terlibat aktif menjaga kerukunan beragama,” jelasnya.

Terakhir, program prioritas yang sedang dijalankan IAIN Cirebon ialah transisi tata kelola keuangan dari Satker PNBP menjadi Satker BLU. Perubahan Satker ini menuntut IAIN Cirebon menjadi PTKIN inovatif agar tata kelola BLU dapat berjalan baik.

“Ketiga perubahan tata kelola keuangan yang hari ini menjadi BLU ini menjadi tugas kita semua. Bukan hanya tugas rektorat dekanat, kajur sekjur,” pungkas Prof Aan.