Cyber Pedagogy dan Cyber Security: Roadmap Dwitunggal menuju Transformasi Digital UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

IAIN Cirebon – Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) IAIN Syekh Nurjati Cirebon hari kedua (Sabtu, 2 Maret 2024) diisi dengan sebuah perbincangan penuh energi dan inspirasi dengan staf khusus Kementrian Agama RI bidang IT H Wibowo Prasetyo didampingi Prof Dr H Aan Jaelani, M.Ag., Prof Dr H Jamali, M.Ag., dan dipandu oleh Lala Bumela Sudiamtara, Ph.D. sebagai moderator.

Dalam pemaparannya, H Wibowo mengawali presentasinya dengan sebuah pesan penting bahwa mandat sebagai Cyber Islamic University yang diamanahkan kepada IAIN Syekh Nurjati Cirebon adalah sebuah keberkahan yang besar bukan hanya untuk masyarakat di Kawasan Metripolitan Rebana Cirebon, tapi juga untuk Indonesia dan dunia. Karena berkonsep sebagai Cyber Islamic University, maka IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yang akan segera berganti nama menjadi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, akan menjadi “hub” pendidikan yang akan memberi akses di mana masyarakat luas di mana kaum muslim, non-muslim, dan bahkan kaum difabel pun bisa menikmati pendidikan tinggi kelas dunia.

Dalam paparan selanjutnya, H Wibowo pun menegaskan bahwa konsep digital learning harus dikawinkan dengan sistem keamanan siber yang canggih sehingga reputasi dan kredibilitas kampus akan tetap terjaga. Dengan perkawinan antara cyber pedagogy dan cyber learning ini, maka konsep UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon pun akan berkesinambungan dan memiliki resiliensi tinggi di masa depan. Lebih khusus lagi, sang narasumber mengajak semua yang berada di bawah payung Kementrian Agama untuk berpartisipasi aktif dalam mempromosikan semua program kerja dan segala pencapaian kinerjanya di medsos agar transformasi digital di lingkungan Kemenag RI dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat luas untuk mengakses informasi berkualitas tinggi. Semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam mengakses iinformasi yang kita tawarkan, maka semakin tinggi pula pertumbuhan kepercayaan public terhadap Kemenag RI dan semua kampu PTKN. Kepercayaan public inilah yang akan menjadi modal penting bagi pengembangan demokrasi Indonesia.

Di akhir pemaparannya, H Wibowo Prasetyo pun menghimbau agar IAIN Syekh Nurjati Cirebon agar segera membangun standar konten yang berkualitas tinggi, adaptif, fleksibel, dan penuh inspirasi agara konten-konten pembelajaran dengan keilmuan paling mutakhir bisa diakses lebih mudah oleh para Gen Z yang akan berkuliah di berbagai jurusan agama dan jurusan umum yang ada di lingkungan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Namun, ada pesan khusus yang disampaikan oleh narasumber bahwa produksi konten yang baik adalah sebuah upaya jihad bersama untuk memerangi disinformasi dan misinformasi yang banyak tersebar dalam dunia maya. Dalam konteks pengembangan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, maka produksi konten digital dan manajemen medsos harus juga diniati untuk mengklarifikasi narasi-narasi yang kurang tepat atau keliru tentang apa saja yang terkait dengan Kementrian Agama RI, sehingga memang dibutuhkan sebuah tim khusus untuk memenej hal ini.

H Wibowo Prasetyo pun tak lupa memberi tips untuk meningkatkan follower medsos untuk IAIN Syekh Nurjati Cirebon sambil terus menerus berinovasi agar kehadiran UIN Siber syekh Nurjati Cirebon bisa memberi manfaat besar bagi msyarakat dunia di masa depan.